Skotlandia Ingin Blokir Keluarnya Inggris dari UE
EDINBURGH, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon mengatakan Skotlandia akan mencoba memblokir keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) dengan segera melakukan pembicaraan dengan UE demi melindungi posisinya di blok tersebut.
Dalam wawancara dengan BBC hari Minggu (26/6), Sturgeon mengatakan bahwa "tentu saja" dia akan meminta anggota parlemen Skotlandia menolak untuk memberikan "persetujuan legislatif" mereka.
Sebelumya pada hari Sabtu, saat berpidato setelah rapat darurat kabinetnya, Sturgeon mengatakan pihaknya sepakat untuk mengupayakan “diskusi langsung dengan lembaga-lembaga UE serta negara-negara anggota UE lainnya guna menjajaki semua kemungkinan opsi untuk melindungi posisi Skotlandia di UE.”
Inggris secara keseluruhan memberikan suara 52 persen berbanding 48 persen untuk keluar dari UE dalam referendum bersejarah pada Kamis. Namun, Skotlandia memilih Inggris tetao bertahan di UE – dengan 62 persen suara berbanding 38 persen.
Pada Jumat, Sturgeon mengatakan hasil itu mendorong referendum baru kemerdekaan Skotlandia “dipertimbangkan kembali,” seraya menambahkan referendum itu “kemungkinan besar” digelar dalam waktu dua tahun.
Dia mengutip klausul dalam manifesto Scottish National Party-nya bahwa terdapat “perubahan materi yang signifikan dalam kondisi” saat Skotlandia menolak kemerdekaan pada 2014, saat 55 persen warga Skotlandia memilih bertahan di Inggris. (AFP)
Bethlehem Persiapkan Natal, Muram di Bawah Bayang-bayang Per...
BETHLEHEM, SATUHARAPAN.COM-Nativity Store di Manger Square telah menjual ukiran kayu zaitun buatan t...