Slank Ditunjuk Mengaransemen Karya Ismail Marzuki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup musik Slank ditunjuk mengaransemen dan membuat lirik dari karya Ismail Marzuki yang selama ini baru dibuat partiturnya saja, lagu berjudul Oh Ayah, Saya Ingin Kawin.
Lagu tersebut akan dibawakan Slank pada acara puncak perayaan "100 Tahun Ismail Marzuki" di Teater Jakarta pada 24 Mei 2014.
"Sebelum Ismail Marzuki meninggal, dia membuat notasi lagu Oh Ayah, Saya Ingin Kawin yang belum ada syairnya. Dari Rachmi Aziah (putri tunggal Ismail Marzuki, Red), saya serahkan kepada Bimbim untuk dibuatkan syairnya," kata penata musik Jasin Burhan dalam keterangan pers "100 Tahun Ismail Marzuki" di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (21/5).
Bimbim yang dimaksud adalah pentolan sekaligus penabuh drum Slank. Pemain bas Ivanka mengemukakan Slank sangat bersemangat bisa terlibat dalam perayaan "100 Tahun Ismail Marzuki". Sebelumnya kelompok musik yang bermarkas di Gang Potlot, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan itu, pernah mengaransemen ulang lagu Juwita Malam dengan gaya musik khas Slank.
"Kami sangat bersemangat bisa berkolaborasi langsung. Spiritnya Ismail Marzuki benar-benar hadir di sini. Dengan notasi lagu yang sangat unik, jadilah sebuah lagu dengan lirik bertema absurd. Musiknya jadi dalam satu hari," ujar Ivan.
Pada penampilannya nanti, Ivan mengatakan Slank juga akan membawakan lagu Juwita Malam dan Payung Fantasi.
"Bagi saya pribadi, sosok Ismail Marzuki tidak kalah hebat dengan Soekarno dan Hatta. Beliau mengiringi perjuangan tokoh-tokoh pahlawan kita," Ivan berpendapat.
Kaka, vokalis, menambahkan Ismail Marzuki adalah sosok yang memberi pengaruh pada generasi saat ini. "Secara pribadi saya bersemangat dengan konser ini, karena selain momentum juga kalau tidak ada pendahulu kita, maka tidak ada juga anak band zaman sekarang. Sesederhana itulah. Sebuah generasi diciptakan, tidak hanya di politik, tetapi di musik dan seni pun ada pendahulunya. Kalau sekarang kita merasa original belum tentu juga, mungkin Slank dan saya mendapat pengaruh dari pendahulu kita," Kaka menjelaskan.
Komponis Ismail Marzuki menciptakan karya-karya legendaris seperti Sepasang Mata Bola, Juwita Malam, Rayuan Pulau Kelapa, dan masih banyak lagi.
Ismail Marzuki adalah putra Betawi asli yang mendapat anugerah penghormatan dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, taman dan pusat kebudayaan. Pada 2004, dia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. (Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...