Soal Hukuman Mati, Jokowi Dinilai Kucilkan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terpidana mati kasus narkoba asal Prancis Serge Atlaoui direncanakan menjalani sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Tangerang, pada Rabu (11/3). PK diajukan oleh Serge Atlaoui meskipun grasinya telah ditolak oleh Presiden Joko Widodo Januari silam. Padahal, biasanya pengampunan dari presiden adalah kesempatan terakhir untuk menghindar dari hukuman mati.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pemerintah terlalu lamban dalam mengambil keputusan. Menurut dia, hal tersebut sangat berbahaya, karena akan ekses dari dunia internasional.
“Presiden sudah beberapa kali mengatakan akan segera lakukan eksekusi hukuman mati, dan tidak bisa ditawar lagi, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada, ini bahaya bisa menimbulkan banyak ekses dari internasional,” kata Fadli saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3).
Pada sisi lain, politisi Partai Gerindra itumelanjutkan, tindakan Jokowi seakan mengabaikan kepentingan nasional. Fadli berpendapat hal tersebut bisa memperbanyak musuh Indonesia. “Karena dunia internasional semakin memojokan kita,” tutur dia.
Oleh karena itu, Fadli berharap agar pemerintah segera mengambil keputusan dan tindakan, apakah akan mengeksekusi mati atau melepaskan. Sebab, menurut dia, bila penundaan ini berkelanjutan, kian mengucilkan posisi Indonesia.
“Kalau begini terus dunia internasional akan semakin mengucilkan kita, saya pikir jokowi tidak mengerti implikasi hubungan luar negeri ini ya,” tutur dia.
Editor : Bayu Probo
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...