Sodetan Ciliwung-Cisadane Ditolak, Wagub DKI Ingin Buat Waduk Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penolakan wacana pembuatan sodetan kali Ciliwung-Cisadane dianggap wajar saja oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, oleh sebab itu Pemprov DKI akan memprioritaskan membuat waduk baru terutama di wilayah utara, sambil mengupayakan normalisasi Sungai Ciliwung-Cisadane.
Penolakan Wali Kota Tangerang bisa kami pahami kalau Cisadane belum dinormalisasi jangan buang di situ. Kalau mau buang ke situ normalisasi dulu.” tutur Basuki yang ditemui di Kantor Balai Kota, Rabu (22/1).
Basuki mengungkapkan, jika Pemprov DKI menunggu sampai bisa dilakukannya normalisasi, tentunya akan menelan biaya sangat besar dan waktu cukup lama. Maka Basuki memperkirakan solusi untuk saat ini, yaitu pembuatan waduk yang rencananya ada di Cakung dan Cilincing, Jakarta Utara.
Pembuatan dua waduk ini tingkat urgensinya cukup besar menurut Basuki. Misalnya dia menyebutkan upaya yang telah dilakukan kemarin ketika Pintu Air Manggarai meski statusnya Siaga 3 sudah dibuka untuk dialirkan ke utara, untuk selanjutnya dibuang ke laut, walaupun belum dibangun waduk baru di wilayah utara itu.
Hal itu bisa dilakukan jika air laut sedang surut, berbeda kasusnya jika air laut sedang pasang. Air yang dibuang dari Pintu Air Manggarai harus dibuang ke waduk. Maka itulah kegunaan dua waduk yang ia sebutkan tadi. Waduk di Cakung dan Cilincing tersebut rencananya masing-masing luasnya sekitar 20-50 hektar.
Selain di kedua wilayah utara itu, dikatakan Basuki, Pemprov juga akan membangun waduk di Kali Tunjungan, Jakarta Utara, seluas 90 hektar, Pantai Indah Kapuk akan dibangun waduk seluas 30 hektar, di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur akan dilakukan pembebasan tanah seluas 120 hektar untuk dibangun waduk, serta di kawasan Bumi Perkemahan (buper) Cibubur juga akan dibangun waduk.
Selain pembangunan waduk baru tersebut, tentunya Pemprov DKI tidak melupakan proyek lama yaitu melanjutkan pengerukan Waduk Pluit, Waduk Cincin Sunter, dan pengembalian fungsi taman BMW (bersih manusiawi berwibawa) sebagai ruang terbuka hijau (RTH) tetap dilakukan.
Pemprov DKI akan melakukan negosiasi dengan pihak pengelola pulau di pantai utara Jakarta, termasuk yang melakukan reklamasi pantai untuk kepentingan komersil, supaya mereka mau ikut membantu Pemprov menyelesaikan masalah banjir.
“Kita mau nego sama pengelola pulau, kita tinggal kirim alat alat berat, lalu kerjain. Kalau yang beli-beli ini kita minta kewajiban pulau reklamasi. Mereka punya kewajiban menyelesaikan masalah banjir. Termasuk Waduk Melati, kita minta mereka pasangin CCTV supaya pompanya dijaga kalau sudah penuh langsung dibuka.” tandas Basuki. (Beritajakarta)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...