Sofyan Djalil Optimistis Pelemahan Rupiah Tidak akan Lama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini tidak akan berkepanjangan.
"Tidak banyak yang bisa kita lakukan karena ini faktor eksternal," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, di Jakarta, Kamis (5/3).
Sofyan menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah tidak akan menembus rentang yang sudah dijaga oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
Sofyan mengatakan pelemahan kurs rupiah hingga Rp13.000 per dolar AS pada pembukaan pasar Kamis (5/3), lebih dikarenakan keberlanjutan pemulihan ekonomi di AS yang membuat dolar semakin perkasa terhadap mata uang lain, bukan hanya rupiah.
Ia mengatakan pemerintah tetap memperbaiki fundamental perekonomian untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik sehingga dapat mengantisipasi tekanan-tekanan dari kondisi ekonomi global.
Menurut dia, pemulihan ekonomi di AS yang ditandai dengan semakin positifnya indeks ketenagakerjaan, telah menopang stimulus positif bagi investor global untuk terus memburu dolar AS.
Maka dari itu, ujarnya, jika dilihat secara keseluruhan, semua mata uang di dunia melemah terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Namun jika melihat, real exchange rate (RER), mata uang rupiah justru terus semakin kompetitif dibanding mata uang asing lain selain dolar AS.
"(dolar AS) terhadap semua mata uang lain sama. Rupiah relatif lebih tinggi dibanding ringgit Malaysia," kata mantan menteri BUMN tersebut.
Menko Perekonomian optimistis kurs rupiah tidak akan semakin melemah atau jauh dari ancang-ancang yang dijaga pemerintah dan BI. Misalnya, dia mengaku sangat yakin kurs rupiah tidak akan menyentuh hingga Rp13.500 per dolar AS. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...