Somalia: Serangan Bom Bunuh Diri Al-Shabab, 16 Orang Tewas
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM-Aksi bom bunuh diri terjadi di Somalia, hari Jumat (18/12) dan menewaskan 16 orang, menurut sumber keamanan. Serangan dialkukan oleh seorang pembom bunuh diri di stadion kota Galkayo, Somalia.
Awalnya disebutkan enam orang termasuk tiga pejabat senior militer tewas, namun seorang pejabat keamanan setempat mengatakan pada hari Sabtu: "Jumlah orang yang tewas dalam ledakan itu bertambah menjadi 16 orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, menurut informasi yang kami miliki."
Serangan terjadi menjelang rencana kedatangan perdana menteri negara itu. Pejabat polisi Ahmed Abdiasiz mengatakan "lokasi ledakan terlalu penuh... sehingga banyak orang yang menderita luka serius meninggal kemudian. Selain anggota tentara, hampir sepuluh warga sipil juga tewas dalam ledakan itu."
Al-Shabaab Bertanggung Jawab
Kelompok militan Islamis, Al-Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi saat kerumunan menunggu kedatangan Perdana Menteri, Mohamed Hussein Roble.
Stadion ini terletak di selatan Galkayo, ibu kota wilayah utara-tengah Mudug, dan 600 kilometer utara Mogadishu.
Galkayo terbagi antara dua negara yang memproklamirkan diri semi-otonom - Puntland dan Galmudug, yang mencakup Mudug.
Pada hari Jumat, komandan militer Galkayo Kolonel Ahmed Dahir mengatakan pelaku bom bunuh diri telah menargetkan "pejabat militer senior yang tinggal di dekat pintu masuk stadion."
Al-Shabaab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menargetkan perdana menteri dalam serangan itu, yang diklaim telah menewaskan komandan pada dua unit lokal.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda itu, yang melancarkan pemberontakan mematikan di Somalia dan secara teratur menargetkan pejabat militer dan pemerintah, sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan serupa di wilayah tersebut.
“Paman saya termasuk di antara yang tewas, dia salah satu pejabat militer yang tewas dalam ledakan itu. Kami sangat terpukul dan seluruh keluarga ikut berduka,” kata salah seorang warga, Dahir Ali. Dia akan segera dimakamkan bersama dengan empat rekannya yang tewas dalam ledakan itu.
Penduduk lain, Mumin Adan, berkata: "Kota ini berkabung hari ini dan ada banyak mayat yang dikuburkan di pemakaman utama, saya telah melihat lebih dari sepuluh orang dimakamkan."
Somalia jatuh ke dalam kekacauan setelah penggulingan rezim militer Presiden Siad Barre pada tahun 1991, yang menyebabkan peperangan klan selama bertahun-tahun diikuti oleh kebangkitan Al-Shabaab, yang pernah menguasai sebagian besar negara dan Mogadishu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
RI Resmi Tetapkan PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Ni...