Sopir Taksi Desak Pemkot Tegas Terkait Taksi Uber
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Paguyuban Pengemudi Taksi Kota Bandung (PPTKB) Tedi Nugraha, mendesak Pemkot Bandung mengambil kebijakan tegas dan jelas terkait kehadiran Go-Jek dan Taksi Uber.
"Pemerintah seharusnya memaksimalkan dulu potensi kendaraan umum yang sudah ada. Taksi Rina-Rini misalnya, mereka sudah terapkan penggunaan kartu kredit dan ternyata bisa, jangan malah mengutamakan perusahaan yang baru," kata Tedi di Bandung, Senin (24/8).
Ia dan sesama awak taksi Kota Bandung, kecewa dengan sikap pemerintah yang dianggap tidak melakukan tindakan preventif apapun, guna melindungi usaha taksi yang telah lebih dulu beroperasi di Bandung.
Menurutnya, taksi Kota Bandung yang saat ini berjumlah 1.613 unit, dengan dua supir per kendaraan mengalami penurunan omset hingga 50 persen setiap harinya.
"Bahkan pada saat akhir pekan pun kerap sulit penumpang," kata dia.
Deni Supriyadi, salah satu perwakilan pengemudi taksi Kota Bandung mengatakan, pihak mereka hanya ingin pemerintah mencoba untuk memfasilitasi pembenahan sistem.
"Sebaiknya pikirkan bagaimana memfasilitasi sistem usaha taksi yang sekarang untuk berkembang tak kalah dengan taksi baru itu. Masih banyak transportasi umum Kota Bandung yang belum sejahtera," kata dia.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, belum dapat mengeluarkan regulasi resmi terkait keberadaan moda transportasi umum yang dapat dipesan secara daring seperti Gojek dan Uber Taxi di Bandung bila aspek legalitasnya belum dirumuskan.
"Bila belum ada aspek legalitasnya ya belum akan diizinkan. Kalau sudah ada, kenapa tidak, toh yang diutamakan adalah pelayanan terhadap warga," kata pria yang akrab disapa Kang Emil pada seminar Fenomena Moda Transportasi Baru Kota Bandung di Era Digital di Aula Barat ITB.
Menurutnya, selama ini warga Bandung, terutama yang mendapat imbas langsung dari keberadaan Gojek dan Uber Taxi, mudah tersulut tanpa memahami duduk perkara secara jelas.
"Saat ini kami akan mendengarkan semua pihak yang mewakili seluruh elemen. Banyak asumsi yang beredar tidak dipahami kemudian diambil keputusan yang tidak lengkap," katanya.
Untuk itu, ia mengatakan, akan menunggu hasil dari pertemuan yang melibatkan pihak organda, Dinas Perhubungan Kota Bandung, CEO Gojek dan pihak Uber Taksi bersama dengan para dosen ITB tersebut guna mengambil langkah selanjutnya.
"Hasil keputusan akan saya ambil dari sini," katanya menambahkan. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...