Spanyol Patenkan Teknologi Pemeriksaan HIV Sepekan Setelah Infeksi
MADRID, SATUHARAPAN.COM - Lembaga penelitian terbesar Spanyol mengatakan pada Kamis (16/2), pihaknya sudah mematenkan pemeriksaan HIV yang dapat mendeteksi virus penyebab AIDS dalam waktu sepekan setelah infeksi -proses tercepat hingga saat ini.
“Biosensor” yang dikembangkan para ilmuwan Dewan Riset Nasional Spanyol (Consejo Superior de Investigaciones Científicas/CSIC) mendeteksi antigen p24, protein yang melekat pada virus HIV, dalam darah manusia, kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Teknologi itu “mendeteksi protein tersebut pada konsentrasi 100.000 kali lipat lebih rendah daripada teknik saat ini,” kata CSIC, dan “dalam pekan pertama setelah infeksi.”
“Selain itu, total waktu pemeriksaan adalah empat jam 45 menit, yang berarti hasil klinis dapat diperoleh pada hari yang sama.”
Hasil pemeriksaan dengan sensor tersebut dipublikasikan pada pekan ini di jurnal ilmiah PLOS ONE.
Sensor itu adalah chip berukuran sebesar butir beras yang memadukan struktur silikon mikro mekanis dan nanopartikel emas.
Komponennya diproduksi dengan menggunakan teknologi yang sudah ada, “sehingga memungkinkan produksi skala besar dan murah,” kata peneliti CSIC Javier Tamayo dalam sebuah pernyataan.
“Teknologi ini, ditambah dengan kemudahannya, dapat menjadi pilihan yang cocok untuk digunakan di negara-negara berkembang” yang dilanda bencana HIV.
Pemeriksaan antigen saat ini dapat mendeteksi HIV sekitar tiga pekan setelah infeksi.
Pemeriksaan yang mengambil antibodi HIV dalam darah memerlukan waktu lebih lama lagi.
Pemeriksaan RNA dapat mendeteksi virus secara langsung setelah sekitar 10 hari, tapi biayanya lebih mahal.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah orang yang terinfeksi menularkan virus tanpa disadari ke orang lain melalui hubungan seks. (AFP)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...