SPBU KEHIDUPAN
SATUHARAPAN.COM – Hampir semua orang mengenal SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) atau Pom Bensin. Saat ini di jalan raya, hampir setiap dua kilometer ada SPBU. Baik di kanan maupun kiri jalan. Namun, meski keberadaan SPBU menjamur, toh masih banyak yang mengantre untuk mendapatkan bahan bakar.
Di dalam area SPBU tak hanya ada bensin atau solar, tetapi juga ada mini market, toilet, pengisian angin gratis, rumah makan, dan tempat istirahat. Dengan segala kelengkapan itu, tak hanya kendaraan yang terpenuhi asupan bahan bakarnya, manusia pun terpenuhi kebutuhannya. Sehingga perjalanan dapat dilanjutkan dengan kesegaran baru—kendaraan juga penumpangnya.
Hidup adalah sebuah perjalanan. Dan dalam menitinya, pastilah manusia mengalami keletihan, kejenuhan, kebosanan, dan kelesuan. Dalam situasi dan kondisi semacam itu, manusia memerlukan asupan. Dalam keadaan seperti inilah ”SPBU KEHIDUPAN” senantiasa dibutuhkan.
Manusia adalah makhluk religius, yang senantiasa terkait dengan Sang Khalik. Manusia, meski kadang tak disadarinya, membutuhkan Allah. Augustinus pun mengakui: ”Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu, ya Allahku, dan hati kami tidak tenang sebelum beristirahat di dalam-Mu.” Dalam keterkaitan itulah, manusia sewajarnya menempatkan ibadah sebagai media penyegaran kehidupan.
Jika kendaraan memerlukan SPBU untuk mengisi bahan bakar, maka betapa perlunya manusia mengisi bahan bakar kehidupannya dengan ibadah. Ibadah itulah yang akan menyegarkan kembali semangat dalam melanjutkan hidupnya.
editor: ymindrasmoro
email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...