Sri Mulyani Amati Dampak Buruk Tax Amnesty Terhadap Ekonomi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyan, mengingatkan tax amnesty akan berdampak buruk pada perekonomian apabila hal itu memicu penurunan belanja rumah sakit.
Ia menilai, program pengampunan pajak dapat menurunkan belanja rumah tangga karena program itu dapat memicu masyarakat berpikir harus menyisihkan pendapatan untuk membayar uang tebusan.
“Saya terus terang hati-hati dengan respon dari masyarakat melihat tax amnesty karena akan secara otomatis mengurangi belanja. Ini akan berdampak buruk,” kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI di Gedung Parlemen Senaya, Jakarta pada hari Kamis (25/8) malam.
Dia menambahkan, tax amnesty harus dilihat sebagai faktor pertumbuhan musiman. Ia akan berdampak negatif bila tingkat belanja rumah tangga, korporasi, dan pemerintah semakin menurun karena daya beli masyarakat yang semakin tertekan.
Meskipun demikian, ia juga mengungkapkan dampak positif dari tax amnesty. Tax amnesty positif bagi pertumbuhan ekonomi apabila dapat hasil penerimaan pajak diserap oleh investasi di bidang infrastruktur dalam jangka panjang.
Selain itu, dia juga berharap repatriasi dari tax amnesty dapat mengalir ke berbagai instrumen pasar keuangan. Menurut dia, Kementerian Keuangan telah mengeluarkan sejumlah payung hukum yang mengatur penyaluran dana repatriasi di pasar keuangan dan non-keuangan.
"Program ini mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18 persen pada kuartal II 2016, atau sebesar 5,2 persen hingga akhir tahun," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...