Stanchart Pastikan Unit Syariah Tetap Jalan Walau Ditinggal Bosnya
DUBAI, SATUHARAPAN.COM – Standard Chartered tetap berkomitmen menjalankan unit perbankan syariah dan mengharapkan pertumbuhan di pasar inti setelah ditinggalkan oleh kepala unit bagian syariah, kata juru bicara bagian perkreditan pada Minggu (29/3).
Afaq Khan meninggalkan Standard Chartered Saadiq yang merupakan bisnis perbankan syariah global pemberi pinjaman, setelah 12 tahun berkarier dengan bank yang memiliki fokus di Asia itu. Alasan Khan adalah untuk berhenti sementara dalam berkarier. Penerusnya akan diumumkan pada waktu yang tepat, kata juru bicara tersebut menambahkan.
Kepergiannya dikabarkan terkait dengan pengangkatan kepala eksekutif baru dalam unit tersebut yaitu Bill Winters. Pengangkatannya diharapkan untuk mengawasi perombakan ketika diambil alih olehnya pada bulan Juni, dalam upaya untuk membalikkan kemerosotan dalam dua tahun terakhir.
"Standard Chartered tetap berkomitmen untuk bisnis perbankan syariah kami, dan kami terus memposisikan diri untuk pertumbuhan lebih lanjut di pasar inti di mana peluang perbankan Islam terbesar ada," kata juru bicara.
Pasar utama itu termasuk Bahrain, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Indonesia dan Uni Emirat Arab, di mana Standard Chartered menawarkan layanan perbankan pribadi.
Bank tersebut juga menawarkan pembiayaan terstruktur untuk bisnis di Bahrain, Yordania, Qatar, Turki, Amerika Serikat, Brunei, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, Pakistan, Singapura dan Inggris, menurut situs Standard Chartered Saadiq.
Bank tersebut telah menggelontorkan USD 20 miliar (Rp 261 triliun) pada pembiayaan syariah bagi pelanggannya pada tahun 2013. Angka tersebut mengalami peningkatan USD 3 miliar (Rp 39 triliun) bila dibandingkan dari tahun 2012, menurut laporan tahunan 2013 yang terbaru.
Namun, Standard Chartered sedang berada di bawah skala pada bagian bisnis global di bawah pemotongan biaya. Pada bulan Januari, mereka mengumumkan rencana untuk menutup bisnis ekuitas global dan memangkas 4.000 pekerjaan di perbankan ritel.
Persaingan sangat ketat dalam perbankan Islam, terutama di negara Teluk di mana sejumlah kreditur lokal yang kaya berada.
HSBC, bank asal Inggris mengumumkan pada tahun 2012 bahwa kecuali untuk operasi grosir perbankan, mereka tidak akan lagi menawarkan program syariah di Inggris, Uni Emirat Arab, Bahrain, Bangladesh, Singapura dan Mauritius.
Khan adalah tokoh senior kedua dari Standard Chartered Saadiq. Wasim Saifi, kepala global nasabah ritel Islam juga meninggalkan bank akhir tahun lalu. Dia juga menjabat sebagai kepala eksekutif Standard Chartered Saadiq, Malaysia. (reuters)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...