Stanislas Wawrinka Akhirnya Capai Final Grand Slam
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM - Petenis Swiss Stanislas Wawrinka untuk pertama kalinya dapat mencapai final turnamen Grand Slam setelah mengalahkan Tomas Berdych dalam pertandingan empat set yang ketat di Australia Terbuka di Melbourne, Kamis (23/1).
Petenis unggulan kedelapan itu mengalahkan lawannya yang asal Ceko dengan skor 6-3, 6-7 (1/7), 7-6 (7/3), 7-6 (7/4) dalam waktu tiga jam 31 menit dan pada final akan menghadapi Rafael Nadal atau petenis senegaranya Roger Federer.
Wawrinka, yang menjungkalkan juara bertahan tiga kali Novak Djokovic pada perempat final, akan menggeser sahabatnya, Federer, sebagai petenis nomor satu Swiss, kecuali jika juara Grand Slam 17 kali itu memenangi gelar. Federer sudah menyandang peringkat satu Swiss itu sejak 2001.
"Rasanya luar biasa, bukan main. Saya tidak memperkirakan masuk final dalam turnamen Grand Slam dalam karir saya. Malam ini hal itu terjadi, jadi saya sungguh bahagia," kata Wawrinka.
"Saya berkerja sangat keras dalam beberapa tahun, berupaya meningkatkan permainan saya, mencoba untuk mendapatkan beberapa pertandinganm besar di stadion yang besar. Kini saya di final pertama di turnamen Grand Slam, sehingga saya sungguh bahagia."
Wawrinka mengatakan dia sedang dalam penampilan terbaik dalam karirnya dan lebih baik dalam menangani tekanan.
"Tahun lalu saya merasa saya bermain lebih baik, tapi saya juga menangani tekanan dengan lebih baik," katanya.
"Saya bertambah matang. Saya 28 tahun sekarang. Saya sudah berada dalam Tur selama 10 tahun. Kini saya merasa inilah waktunya untuk memainkan tenis terbaik saya."
"Saya lebih menikmati yang sedang saya lakukan, saat saya menang, dan juga mungkin saya lebih tahu bagaimana menangani semua tekanan."
Wawrinka tidak kehilangan angka dari servisnya dan hanya sempat menghadapi satu "break point" saat Berdych yang memiliki servis keras itu melakukan tujuh kali kesalahan ganda dengan tiga di antaranya terjadi pada "tiebreak" set ketiga dan keempat yang sangat penting.
Servis Berdych hanya satu kali tercuri angkanya. "Begitu ketat, pasti. Pertandingan yang aneh. Saya tidak berpikir kami memainkan tenis terbaik kami, tapi kami melakukan servis dengan benar-benar bagus," kata Wawrinka.
"Kami benar-benar agresif dalam permainan servis kami. Malam ini sangat cepat sehingga tidak mudah melakukan reli-reli panjang dan untuk membuat dia bekerja."
"Untuk bermain pertandingan empat set dengan tiga "tieberak" sangat jarang, tapi saya berupaya untuk tetap benar-benar agresif dalam "tiebreak`".
Ini akan menjadi final pertama Wawrinka dalam turnamen utama, setelah dia dikalahkan Djokovic dalam lima set pada semifinal AS Terbuka tahun lalu.
Wawrinka akhirnya mencapai final Grand Slam pada penampilannya yang ke-36 di turnamen Grand Slam, dan menjadi petenis Swiss kedua, di belakang Federer, yang bermain di final Grand Slam.
Ini merupakan kemenangan keempat Wawrinka secara beruntun atas Berdych dan kemenangan keduanya atas petenis Ceko itu dalam tiga turnamen Grand Slam. (AFP)
Serangan Israel di Beirut Menewaskan Juru Bicara Hizbullah, ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Serangan langka Israel di Beirut tengah menewaskan juru bicara utama kelompo...