Stasiun Kereta Api Senen Mulai Dipadati Pemudik

Antrian para penumpang mudik mulai memadati Stasiun Kereta Api Senen menjelang minus tiga hari lebaran. Hal tersebut terlihat pada Kamis (24/7) sore sejumlah penumpang sudah mulai berdatangan untuk merayakan lebara di kampung halaman. (Foto-foto : Dedy Istanto).

Para calon penumpang mudik tampak memadati pintu masuk stasiun kereta api Senen, Jakarta Pusat pada sore hari.

Seorang petugas tiket saat melayani para calon penumpang mudik lebaran di pintu masuk Stasiun Kereta Senen yang sudah mulai padat pada sore hari.

Suasana stasiun kereta api Senen saat para penumpang mudik lebaran masuk ke dalam kereta tujuan kota masing-masing tampak padat.

Suasana para penumpang mudik lebaran di dalam kereta tampak sibuk mengatur barang bawaannya serta mencari nomor bangku yang akan dipilihnya sesuai dengan tiket yang dibelinya.

Para penumpang mudik lebaran yang sudah mendapatkan tempat duduknya di dalam kereta yang akan berangkat sore hari mulai ramai menjelang minus 3 hari lebaran.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jelang penumpang para pemudik sudah memadati stasiun kereta api Senen, Jakarta Pusat. Hal tersebut terlihat pada Kamis (24/7) sore ratusan calon penumpang di Stasiun Senen sudah mulai berdatangan untuk merayakan lebaran di kampung halaman.

Dalam memberikan kelancaran untuk arus mudik lebaran Kereta Api Listrik (KRL) Jakarta – Bogor tidak diperkenankan berhenti di Stasiun Senen yang mulai diberlakukan dari tanggal 21 Juli sampai dengan 3 Agustus 2014 nanti. Hal tersebut dikarenakan untuk memberikan kelancaran bagi kereta yang mengangkut para penumpang mudik lebaran. Diperkirakan jumlah pemudik di Stasiun Senen melonjak hingga seratus persen, seperti dilansir dalam situs Road Transport And Traffic Management Center (RTTMC) dengan data setiap harinya akan ada sekitar 18.000 orang dalam sepekan menjelang lebaran.

Sampai dengan hari Rabu (23/7) kemarin Stasiun Senen telah memberangkatkan 9.476 penumpang dengan 13 rangkaian kereta dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur diantaranya Kutoarjo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Malang.

Editor : Bayu Probo