Stasiun Pengukur Kualitas Udara di Jakarta Tak Terawat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Stasiun alat pengukur pencemaran polusi udara yang terpasang dan diresmikan tahun 2011 yang lalu oleh Fauzi Wibowo Gubernur DKI Jakarta sebelumnya masih dalam kondisi normal terpasang di sekitar Bundaran Tugu Selamat Datang Jakarta Pusat, Rabu (05/06). Alat tersebut menjadi indikator penentu mengukur kualitas udara. Jika kualitas udara buruk, maka Pemerintah dan masyarakat bersama-sama berusaha mengurangi emisi gas baik dari kendaraan roda dua maupun empat serta emisi hasil industri.
Menurut catatan pada tahun 2011 tingkat polusi melonjak drastis sekitar 30-40 persen meski dari tahun 2001 sampai dengan 2010 menurun. Kenaikan tersebut hampir sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor yang menyumbang partikel debu sekitar 70 persen dan hydro karbon 90 persen, kemudian sulfur dioksida mayoritas dari industri. Jumlah kendaraan bermotor roda dua yang masuk ke Jakarta bisa mencapai sekitar enam juta lebih dan kendaraan roda empat sekitar tiga juta. Angka tersebut bukanlah sedikit meski uji emisi sudah diterapkan, namun tidak selalu menjawab persoalan, karena populasi produksi jumlah kendaraan bermotor pada 2013 nanti diperkirakan 1,1 juta untuk roda empat dan 7,1 juta untuk kendaraan roda dua.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...