STOS Film Festival Bentuk Edukasi Melalui Film Pendek
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM South To South Film Festival (STOS Film Festival) 2014 digelar di Goethe-Institiut, Jakarta Pusat, telah berlangsung selama lima hari sejak tanggal 14-18 Maret 2014. Voni Novita, selaku Direktur Festival dalam acara tersebut menyatakan bahwa STOS Film Festival merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat melalui film-film pendek dan beberapa pertunjukkan yang dihadirkan dalam acara tersebut.
Kita melihat dari antusias publik yang datang ke acara ini semakin bertambah dari tahun ke tahun, kata dia kepada satuharapan.com, Senin (17/3). Memang, dampak secara global kami belum bisa menilai secara langsung. Tapi kami yakin sekali program-program yang kami sajikan ini memberi inspirasi dan mengedukasi.
Menurutnya, film-film dokumenter yang diputar di festival ini tidak bisa di dapatkan di stasiun televisi lokal maupun nasional. Jadi, dengan diadakannya festival film ini dapat memberikan kacamata baru bagi masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan.
Peran Pemerintah
Voni menyatakan bahwa sebenarnya pendidikan, pangan dan lingkungan merupakan peran dan tugas pemerintah selaku lembaga kekuasaan tertinggi. Namun, jika pemerintah masih terbatas dan tidak bisa terjun langsung untuk melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam masyarakat, alhasil masyarakat itu sendiri yang mau tidak mau harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup.
Kita bisa ambil contoh seperti Tujuh Perempuan Pejuang Pangan itu. Mereka bertahan tanpa bantuan dari pemerintah sama sekali. Namun, pada akhirnya itulah yang membuat mereka lebih kreatif, tambahnya.
Dia beranggapan bahwa hingga saat ini, belum ada program pemerintah yang lebih konkret untuk membantu petani dan nelayan dalam mengatasi masalah perubahan iklim yang saat ini sedang ramai dibicarakan. Lagi-lagi, tanpa bantuan pemerintah, para nelayan dan petani mampu menghasilkan inovasi yang akhirnya dapat membuat mereka bertahan dalam menghadapi perubahan iklim.
Terkait dengan pemilu tahun 2014, Voni berharap agar calon legislatif maupun presiden tidak hanya mengumbar janji manis saat kampanye saja. Namun, jika dia terpilih harus ada kerja nyata dalam mengatasi masalah-masalah negara terutama ligkungan.
Dia berharap apapun program yang dicanangkan pemerintah harus melihat kepada kebutuhan warganya dan tidak bisa disamaratakan antara satu daerah dengan daerah yang lain karena kebutuhan setiap daerah berbeda.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...