STT Widyatmika Deklrasikan Tolak Teluk Benoa
BALI, SATUHARAPAN.COM – Sekaa Teruna Teruni (STT) Widyatmika, Banjar Peninjoan, Desa Adat Batuan, menggelar aksi mendirikan baliho sebagai tanda deklarasi penolakan reklamasi Teluk Benoa, pada hari, Jumat 27/5).
Aksi deklarasi melibatkan perwakilan STT Kecamatan Sukawati, Forum Rakyat Bali (ForBali), Kelian Desa, pemuka adat, Bendesa Pakraman Batuan dan perwakilan dari Wakil Dharma Adyaksa Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ida Mpu Siwa Budha Dhaksa Darmita.
"Pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dan segera batalkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 tersebut adalah wujud aspirasi para pemuda Banjar Peninjoan untuk menolak reklamasi Teluk Benoa dan berharap dapat diikuti oleh STT lain di Desa Adat Batuan," kata Adhyaksa Putra Ketua STT Widyatmika.
Adhyaksa menambahkan penolakan ini merupakan bentuk solidaritas kepada masyarakat pesisir yang akan berdampak langsung dari rencana reklamasi Teluk Benoa, sekaligus mengharapkan STT lain di Desa Adat Batuan ikut bersikap dan menolak rencana tersebut.
Sementara itu, Wayan Gendo Suardana dari ForBali dalam orasinya menyampaikan, gerakan rakyat untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa ini menunjukan siapa-siapa yang sebenarnya tulus menjaga tanah Bali. Desa mana, dan pemuda mana saja yang benar-benar peduli akan tanah Bali, karena reklamasi Teluk Benoa bukanlah urusan daerah pesisir saja, tetapi seluruh masyarakat Bali.
"Penolakan reklamasi Teluk Benoa bukanlah urusan daerah pesisir saja, tapi seluruh masyarakat Bali, karena reklamasi Teluk Benoa tidak hanya akan berdampak negatif terhadap pesisir tapi berdampak terhadap Bali secara keseluruhan," kata Gendo dalam orasinya.
Orasi juga disampaikan Ida Mpu Siwa Budha yang menceritakan kronologis Sabha Pandita yang memutuskan bahwa Teluk Benoa adalah kawasan suci, serta meminta masyarakat ikut serta untuk menjaga tanah Bali dengan menolak pengurukan Teluk Benoa yang nantinya berdampak buruk bagi lingkungan serta sosial.
“Pengurukan Teluk Benoa harus ditolak karena selain berdampak buruk pada lingkungan, juga berdampak pada sosial budaya masyarakat Bali," kata Ida Mpu Siwa Budha.
Aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa diakhir dengan penandatangan baliho oleh seluruh perwakilan massa aksi yang terlibat secara langsung yang digelar oleh STT Widyatmika. (PR)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...