Studi: Kristen Masih Agama Mayoritas Sampai Tahun 2050
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Sampai pada tahun 2050, agama Kristen masih menjadi agama mayoritas dunia, namun selisih keunggulannya semakin tipis dibandingkan dengan jumlah penganut agama Islam yang berada di urutan kedua, yang pertumbuhannya lebih cepat.
Pada tahun 2050, untuk pertama kalinya pangsa penganut agama Kristen dan Islam diproyeksikan nyaris seimbang, dimana pangsa penganut agama Kristen sebesar 31 persen dari total penduduk dunia (2,9 miliar) sedangkan penganut agama Islam sebesar 30 persen dari total penduduk dunia (2,8 miliar).
Kesimpulan ini didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Pew Research Center (PRC) sebuah lembaga riset data demografis, media dan isu-isu sosial global yang berbasis di Washington yang diumumkan pada Kamis (3/4).
Dalam laporan yang diberi judul The Future of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050, PRC mencatat keunggulan jumlah penganut agama Kristen pada tahun 2010 masih meyakinkan dan menjadikan mereka sebagai agama mayoritas dunia, dengan perkiraan jumlah penganut 2,2 miliar atau 31 persen dari total penduduk dunia yang sebesar 6,9 miliar.
Ada pun jumlah penganut agama Islam, sebesar 1,6 miliar atau 23 persen dari penduduk dunia.
Namun, menurut PRC, dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk dunia masih seperti sekarang ini, pada tahun 2050 jumlah penduduk beragama Islam diproyeksikan akan nyaris menyamai jumlah penganut agama Kristen. Jumlah kaum Nasrani naik 35 persen dalam rentang waktu 2010 dan 2050, sedangkan pada periode yang sama, jumlah penduduk Muslim tumbuh sebesar 73 persen, yang terutama diisi oleh populasi penduduk muda dengan tingkat kelahiran yang tinggi.
Jumlah penganut agama Kristen pada periode yang sama sebetulnya tetap tumbuh, namun, dalam kecepatan yang jauh lebih lambat dari pertumbuhan jumlah penduduk beragama Islam. Pertumbuhan jumlah penganut agama Kristen diperkirakan tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan penduduk dunia yang 35 persen dalam 40 tahun.
Akibatnya, pada 2050 jumlah penduduk beragama Kristen diperkirakan akan mencapai 2,9 miliar sedangkan Islam 2,8 miliar.
Secara global, tingkat kelahiran di kalangan Muslims merupakan yang tertinggi, rata-rata 3,1 anak per perempuan. Ada pun tingkat kelahiran di kalangan Kristen berada di tempat kedua, yaitu 2,7 anak per perempuan. Tingkat kelahiran di kalangan Hindu sebesar 2, 4 yang nyaris sama dengan tingkat kelahiran rata-rata dunia, sebesar 2,5.
Lalu, bagaimana perbandingan jumlah penganut kedua agama pasca 1950?
Menurut studi itu, jumlah penduduk Muslim baru akan menyamai penduduk Kristen pada tahun 2070, yaitu masing-masing mencatat pangsa penganut agama sebesar 32 persen dari total penduduk dunia. Sedangkan pada tahun 2100, barulah penduduk Muslim diprediksi melebihi jumlah penduduk Kristen dengan keunggulan 1 persen. Jumlah penduduk Muslim pada tahun 2100 diprediksi 35 persen dari total penduduik sedangkan Kristen 34 persen.
Agama Kristen, kendati masih tetap sebagai agama mayoritas, menurut studi PRC, menjadi yang paling menderita 'kehilangan' umat pada rentang 2010-2050. Secara global, dalam empat dekade tersebut agama Kristen diperkirakan hanya menerima 40 juta anggota baru sedangkan anggota yang meninggalkan kekristenan diperkirakan akan mencapai 106 juta.
Negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Kristen juga diperkirakan akan berkurang sepanjang rentang 40 tahun itu. Jumlah negara-negara yang mayoritas beragama Kristen (50 persen dari total penduduk) akan berkurang dari 159 pada tahun 2010 menjadi 151 pada 2050. Ini terutama disebabkan penurunan jumlah penganut Kristen di negara-negara seperti Australia, Benin, Bosnia_Herzegovina, Prancis, Belanda, Selandia Baru, Republik Makedonia dan Inggris.
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...