Studi: Lebih Dari Setengah Penduduk Kawasan Kumuh Mumbai, India Terinfeksi COVID-19
MUMBAI, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari setengah orang yang tinggal di daerah kumuh di kota Mumbai, India, terinfeksi virus corona, menurut sebuah studi yang ditugaskan kota yang dirilis pada hari Selasa (28/7) yang menimbulkan keraguan baru tentang jumlah kasus resmi India.
India sudah menjadi negara dengan dampak terburuk ketiga pandemi COVID-19 setelah Amerika Serikat dan Brasil, dengan hampir 1,5 juta kasus. Namun para ahli sebelumnya mengatakan kurangnya pengujian dapat berarti jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Tes darah pada 6.936 orang yang dipilih secara acak yang dilakukan oleh pemerintah kota Mumbai menemukan bahwa 57 persen penduduk daerah kumuh dan 16 persen penduduk non daerah kumuh memiliki antibodi virus.
Mumbai, kota yang sekitar 40 persen pendu duknya tinggal di daerah kumuh, telah melaporkan lebih dari 110.000 kasus infeksi dan lebih dari 6.000 kematian sejauh ini.
Kota di wilayah barat India itu berpenduduk 20 juta orang, ini adalah rumah bagi daerah kumuh terbesar di India, Dharavi, di mana diperkirakan satu juta orang tinggal di sana.
Tetapi kematian di daerah kumuh yang luas belum meledak, dengan pejabat setempat mengatakan upaya agresif mereka untuk membendung penyebaran virus telah efektif.
Hasil survei menunjukkan infeksi asimptomatik "cenderung dalam proporsi yang tinggi dari semua infeksi" dan juga menunjukkan tingkat kematian virus kemungkinan "sangat rendah", kata studi tersebut.
Survei Mumbai datang sepekan setelah studi antibodi yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan bahwa hampir seperempat orang di ibu kota India, New Delhi, dengan penduduk 20 juta orang, telah terinfeksi virus COVID-19. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...