Peretas China Sasar Vatikan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Harian The New York Times, Rabu (29/7) menyatakan jaringan komputer Vatikan telah diretas oleh para peretas China sejak Mei lalu, dalam upaya spionase sebelum dimulainya pembicaraan sensitif antara Gereja Katolik Roma dan Komunis China.
The Times menyatakan, serangan itu ditemukan oleh perusahaan pemantau dan keamanan siber swasta yang berbasis di Amerika Serikat, "Recorded Future".
Ini tampaknya merupakan pertama kalinya para peretas ketahuan langsung meretas jaringan komputer Vatikan dan kelompok di Hong Kong yang secara de facto merupakan perwakilan Vatikan yang berunding dengan China mengenai status Gereja di negara itu.
Menurut surat kabar itu, para pakar keamanan siber di "Recorded Future" menduga para peretas bekerja untuk pemerintah China.
Vatikan dan China diperkirakan akan memulai pembicaraan pada September mendatang mengenai pembaruan perjanjian sementara yang mereka capai pada tahun 2018.
Perjanjian itu memberi Paus kewenangan memberi keputusan akhir mengenai para uskup yang dipilih Partai Komunis untuk Gereja Katolik yang diizinkan negara.
The Times menyatakan terbongkarnya peretasan ini jelas akan membuat marah Vatikan dan memperumit hubungannya dengan pemerintah China.
Kedua pihak memutuskan hubungan diplomatik resmi pada tahun 1951. Vatikan secara resmi mengakui Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim Beijing berada di bawah kekuasaannya. Jika Vatikan dan China memulihkan hubungan diplomatik, para pejabat China jelas akan menuntut agar Gereja memutuskan semua hubungan dengan Taiwan. (VOA)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...