Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:02 WIB | Sabtu, 17 Agustus 2024

Studi Terbaru Mars: Air Setara Samudra Mungkin Tersembunyi di Bawah Permukaannya

Foto yang disediakan oleh NASA menunjukkan pendatar InSight melakukan swafoto pada 24 April 2022. (Foto: dok. NASA/JPL-Caltech via AP)

CAPE CANAVERAL-FLORIDA, SATUHARAPAN.COM-Planet Mars mungkin basah di bawah permukaannya, dengan cukup banyak air yang tersembunyi di celah-celah bebatuan bawah tanah untuk membentuk samudra global, demikian menurut penelitian baru.

Temuan yang dirilis hari Senin (12/8) tersebut didasarkan pada pengukuran seismik dari wahana pendarat Mars InSight milik NASA, yang mendeteksi lebih dari 1.300 gempa mars sebelum berhenti beroperasi dua tahun lalu.

Air ini — yang diyakini berada tujuh mil hingga 12 mil (11,5 kilometer hingga 20 kilometer) di bawah kerak Mars — kemungkinan besar merembes dari permukaan miliaran tahun lalu ketika Mars menyimpan sungai, danau, dan mungkin samudra, menurut ilmuwan utama, Vashan Wright dari Scripps Institution of Oceanography, University of California San Diego.

Hanya karena air mungkin masih mengalir di dalam Mars tidak berarti di sana ada kehidupan, kata Wright.

"Sebaliknya, temuan kami menunjukkan bahwa ada lingkungan yang mungkin dapat dihuni," katanya dalam email.

Timnya menggabungkan model komputer dengan pembacaan InSight termasuk kecepatan gempa dalam menentukan air bawah tanah adalah penjelasan yang paling mungkin. Hasilnya muncul pada hari Senin (12/8) di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Jika lokasi InSight di Elysium Planitia dekat ekuator Mars mewakili seluruh planet merah, air bawah tanah akan cukup untuk mengisi lautan global sedalam sekitar satu mil (satu kilometer hingga dua kilometer), kata Wright.

Butuh bor dan peralatan lain untuk memastikan keberadaan air dan mencari tanda-tanda potensial kehidupan mikroba.

Meskipun wahana pendarat InSight tidak lagi berfungsi, para ilmuwan terus menganalisis data yang dikumpulkan dari tahun 2018 hingga 2022, untuk mencari informasi lebih lanjut tentang interior Mars.

Basah hampir di seluruh lebih dari tiga miliar tahun yang lalu, Mars diperkirakan telah kehilangan air permukaannya saat atmosfernya menipis, mengubah planet itu menjadi dunia kering dan berdebu yang dikenal saat ini. Para ilmuwan berteori bahwa sebagian besar air purba ini keluar ke luar angkasa atau tetap terkubur di bawahnya. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home