Suara Klakson: Cerminan Hati Pengendara
Menjadi lebih sabar dalam berkendara adalah pilihan yang tidak boleh ditawar.
SATUHARAPAN.COM – Sesesorang menulis di rubrik surat pembaca koran ibukota. Dia mengeluhkan suara klakson yang mengganggu di jalan raya Jakarta. Suara klakson itu menurutnya berasal dari mobil atau motor yang ingin berjalan cepat, sementara mobil atau kendaraan di depannya tengah melambat. Dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan dari tahun ke tahun, suara klakson akan semakin mengganggu.
Sebenarnya, bukan hanya di Jakarta. Kota-kota lain pun sudah mengalami situasi yang sama. Suara klakson semakin terdengar di jalan raya. Suara klakson merupakan cerminan hati pengendara. Saat tengah mengendarai motor atau mobil dengan kencang, mungkin karena takut terlambat masuk kerja atau karena kepentingan lain, ketika di depannya kendaraan lain melambat, kemungkinan besar pengendara yang ingin melaju kencang tadi merasa jengkel. Sehingga responsnya membunyikan klakson yang bisa mengagetkan pengendara lain. Pengendara di depannya merasa jengkel karena pengendara di belakangnya tidak mau tahu situasi yang tengah terjadi membalas membunyikan klakson dengan tidak kalah kerasnya. Akhirnya, bunyi klakson bersahutan dan saling menyambung bagaikan konser.
Tidakkah para pengendara, termasuk kita di dalamnya, seharusnya lebih sabar dalam berkendara? Semua orang tentu ingin segera sampai tempat tujuan. Tetapi, hambatan di jalan dapat timbul karena berbagai persoalan. Mungkin saja, perjalanan terhambat karena adanya sebuah kecelakaan atau kerusakan kendaraan di depan, atau ada anak sekolah yang sedang melintas, atau juga tengah ada perbaikan jalan di depan kita, sehingga perjalanan menjadi tersendat. Sebenarnya, tidak ada orang yang sengaja menghambat perjalanan pengendara lain.
Oleh karena itu, menjadi lebih sabar dalam berkendara adalah pilihan yang tidak boleh ditawar. Dengan demikian, kita tidak gampang membunyikan klakson untuk sekadar mengekspresikan sebuah kejengkelan. Selain itu, mungkin ada baiknya, dalam bepergian, berangkat lebih awal serta menghindari jam sibuk perlu dilakukan. Dengan cara demikian, suasana hati kita pun akan lebih baik, tidak tergerus oleh emosi.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...