Subsidi Listrik Akan Dikurangi di APBN 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 rencananya anggaran subsidi listrik akan dikurangi jumlah nominal serta area persebarannya terkait penghematan anggaran.
"Subsidi listrik akan dihemat, karena banyak hal yang tidak sesuai targetnya," kata Bambang Brodjonegoro usai menjelaskan tentang RAPBN 2016 di Jakarta, Jumat (14/8) malam.
Subsidi murni listrik sebesar Rp 40 triliun, sebelumnya sebesar Rp 67 triliun, sehingga angka penghematannya bisa terlihat jelas.
Pada saat ini banyak subsidi listrik komsumsi rumah tangga sebesar 900 Kwh tidak berada tepat pada sasaran.
Daya tersebut yang seharusnya dinikmati oleh orang-orang yang tidak mampu, justru dimanfaatkan di perumahan, ruko-ruko serta apartemen yang rata-rata dihuni oleh orang mampu.
Aliran listrik juga akan diperluas areanya kepada daerah-daerah pelosok, bukan hanya berpusat pada kota-kota.
Menurut data, sebanyak 37 juta rumah tangga di Indonesia sudah menggunakan aliran listrik bersubsidi. Dengan begitu, adanya pemotongan biaya tersebut tidak mengurangi kualitas dari jangkauan listrik.
"Subsidi ini sebenarnya tidak dipotong, tapi lebih disesuaikan penyalurannya serta penggunaannya kepada masyarakat yang lebih tepat, bukan secara luas pemenfaatannya," kata dia. (Ant)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...