Sudah 101 Orang Meninggal Akibat Ebola di Guinea
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban yang diyakini telah meninggal akibat virus Ebola di Guinea benjadi lebih dari 100 jiwa, kata Organisasi Kesehatan Dunia PBB.
Ini adalah "salah satu wabah Ebola paling menantang yang pernah kita tangani" dan bisa memakan waktu empat bulan, kata World Health Organization (WHO) pada Selasa (8/4).
Virus kini sudah membunuh 101 orang di Guinea dan 10 pasien di Liberia, kata WHO.
Ebola (sebelumnya sering disebut demam berdarah Ebola) ditularkan melalui kontak langsung dan memiliki rasio membunuh antara 25 persen dan 90 persen dari jumlah penderita.
Banyak negara di Afrika Barat memiliki perbatasan yang longgar, dan orang-orang sering melakukan perjalanan antar negara.
Wilayah Guinea selatan sekarang menjadi pusat wabah, dengan munculnya kasus pertama yang dilaporkan bulan lalu.
Penyebaran secara geografis dari wabah terus membuat Ebola sangat menantang untuk membahayakan - wabah Ebola sebelumnya muncul di daerah yang terpencil dan areanya kecil.
"Kami sangat berharap mampu menangani wabah ini selama dua hingga tiga atau empat bulan ke depan," kata Keija Fukuda asisten direktur jenderal WHO dalam konferensi pers di Jenewa, kantor berita Reuters melaporkan.
WHO mengatakan sebanyak 157 kasus diduga Ebola telah tercatat di Guinea, termasuk 20 kasus di ibu kota, Conakry.
Enam puluh tujuh kasus telah dikonfirmasi sebagai Ebola, tambah dia.
Di Liberia tetangga Guinea, 21 kasus telah dilaporkan, dengan lima dipastikan sebagai Ebola, WHO mengatakan.
Mali telah melaporkan sembilan kasus yang dicurigai, tetapi tes medis dilakukan selama ini menunjukkan bahwa dua dari mereka bulan Ebola, kata WHO.
Pekan lalu, Mali mengumumkan siaga tinggi karena kekhawatiran wabah Ebola dan oleh karenanya akan memperketat kontrol lalu lintas di perbatasan.
Arab Saudi pekan lalu juga sudah menghentikan pemberian visa bagi jamaah Haji dari Guinea dan Liberia.
Ini adalah wabah pertama yang diketahui di Guinea - sebuah kasus terbaru setelah kasus sebelumnya di ribuan mil jauhnya di Republik Demokratik Kongo dan Uganda.
Belum ada obat ataupun vaksin yang diketahui untuk menanggulangi Ebola.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh dan jaringan dari orang yang terinfeksi. Penularan virus Ebola juga karena kontak dengan hewan liar (simpanse, gorila, monyet, antelop hutan, kelelawar buah) yang terinfeksi walaupun sudah mati. (bbc.co.uk)
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...