Sudan dan Israel Sepakat Maju untuk Normalisasi Hubungan
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Sudan dan Israel pada hari Kamis sepakat untuk bergerak maju dengan "normalisasi", kata kementerian luar negeri Sudan selama kunjungan ke Khartoum oleh diplomat tinggi Israel.
"Telah disepakati untuk bergerak menuju normalisasi hubungan antara kedua negara," kata kementerian luar negeri Sudan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, berada di ibu kota Sudan, Khartoum pada hari Kamis (2/2) untuk membahas normalisasi hubungan antara kedua negara.
Perjalanan itu merupakan bagian dari pertukaran kunjungan antara Sudan dan Israel dan melibatkan diskusi untuk mencapai dan menandatangani kesepakatan normalisasi serta masalah militer dan keamanan, kata sumber yang berbicara tanpa menyebut nama.
Sudan setuju untuk mengambil langkah-langkah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dalam kesepakatan tahun 2020 yang ditengahi oleh pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di samping perjanjian normalisasi antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko yang dikenal sebagai “Abraham Accords.”
Pada Januari 2021, Sudan mengatakan bahwa menteri kehakimannya saat itu, Nasredeen Abdulbari, telah menandatangani Abraham Accords pada kunjungan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Belum ada komentar segera dari pejabat Israel, tetapi kantor Cohen mengatakan dia akan mengadakan konferensi "sekembalinya dari kunjungan kenegaraan yang bersejarah".
Sebagai menteri intelijen pada tahun 2021, Cohen melakukan kunjungan terobosan ke Sudan. Militer Sudan, yang telah memimpin negara itu sejak kudeta Oktober 2021 yang mengatakan berniat untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil, dianggap telah memimpin langkah untuk membangun hubungan dengan Israel.
Kelompok sipil lebih enggan dan sebelumnya mengatakan kesepakatan apa pun harus diratifikasi oleh parlemen transisi yang belum terbentuk. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...