Sudirman Said Enggan Respons Soal Blok Masela
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, enggan membahas tindak lanjut keputusan proyek pengembangan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Blok Masela, Maluku yang dibangun di darat (onshore).
Ketika ditanya wartawan mengenai investor Blok Masela, Sudirman mengatakan tidak ingin merespons apapun terkait Blok Masela.
“Saya enggak kan respons apa pun (Blok) Masela ya. Masela sudah selesai,” kata Sudirman Said di Aula Samaun Samadikun, Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, hari Senin (28/3).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan proyek pengembangan LNG Blok Masela akan dibangun di darat (onshore) dengan pertimbangan proyek tersebut untuk jangka panjang dan investasi ratusan triliun rupiah.
“Pada hari ini saya ingin menyampaikan mengenai Blok Masela. Terkait dengan Blok Masela, setelah melalui banyak pertimbangan, setelah melalui banyak sekali masukan-masukan dan input-input yang diberikan pada saya dan juga ini adalah sebuah proyek jangka panjang, tidak hanya setahun, dua tahun, tidak hanya 10 tahun 15 tahun, tetapi proyek yang sangat panjang, yang menyangkut ratusan triliun rupiah,” kata Jokowi dalam konferensi pers di lokasi ruang tunggu keberangkatan Bandara Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, hari Rabu (23/3).
“Oleh sebab itu, dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung, kita putuskan dibangun di darat,” dia menegaskan.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, memastikan BUMN siap untuk mengelola Blok Masela bila sekiranya investor yang ada ke depannya tidak lagi menunjukkan minat untuk melakukan pengelolaan di ladang minyak dan gas tersebut.
"Insya Allah (BUMN siap), kami berharap begitu tetapi masih belum tahu," kata Rini Soemarno di sela-sela acara Gerakan Penanaman 10.000 Pohon di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, hari Sabtu (26/3).
Dia pun mengatakan, pengelola Blok Masela masih belum diketahui."Saat ini ada investor lain di luar BUMN yang memegang kontrak pengelolaan ladang migas yang terletak di Provinsi Maluku tersebut," kata dia.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...