Sukarelawan Inggris akan Disuntikkan Vaksin Ebola Percobaan
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Seorang sukarelawan Inggris menjadi orang pertama yang menerima vaksin baru untuk virus Ebola dalam sebuah percobaan di University of Oxford pada Rabu (17/9).
Uji coba dilakukan karena Inggris mengumumkan pihaknya akan menambahkan bantuan ke Sierra Leone dengan menyediakan 700 tempat tidur perawatan selama beberapa bulan mendatang, dengan personel militer membantu melaksanakan rencana tersebut.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada pekan ini mendesak tindakan untuk mengatasi wabah terburuk penyakit Ebola, memperingatkan virus tersebut “menyebar di luar kendali.”
Sukarelawan tersebut merupakan satu dari 60 orang yang akan menerima vaksin itu di University of Oxford dalam tes yang juga akan dilakukan di Amerika Serikat dan bisa berarti sebuah vaksin akan diproduksi pada akhir tahun.
Peneliti berharap bisa membuktikan apakah vaksin itu, yang mengandung materi genetik dari virus Ebola, bisa memicu sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang cukup untuk melawan penyakit tersebut.
Vaksin itu secara khusus menargetkan Ebola spesies Zaire, yang sudah merenggut nyawa 2.461 orang dari 4.985 kasus di Guinea, Liberia, Senegal dan Sierra Leone sejak awal tahun ini, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Peristiwa tragis di Afrika menuntut respons cepat,” kata profesor Adrian Hill, yang memimpin tim peneliti di Oxford, pekan lalu ketika percobaan diumumkan.
“Kami dan semua mitra kami dalam proyek ini, optimistis calon vaksin ini mungkin berguna melawan Ebola.”
Dikembangkan bersama oleh perusahaan Inggris GlaxoSmithKline dan National Institutes of Health Amerika Serikat, vaksin itu memberikan hasil yang cukup baik saat diuji kepada monyet. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...