Suling Emas Kho Ping Hoo Diterbitkan di China
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Buku berjudul Suling Emas karya Kho Ping Hoo versi Mandarin diluncurkan oleh Duta Besar RI Imron Cotan di Hotel Grand Millennium, Beijing, China pada Sabtu (14/12). Peluncuran dihadiri undangan yang berasal dari kalangan korps diplomatik, mahasiswa, pencinta seni, sahabat Indonesia dan masyarakat China.
Penerjemahan dan penerbitan buku tersebut diprakarsai Duta Besar RI Beijing, dan didukung oleh Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center (ACC) Ma Minqiang, serta CEO Made in Indonesia (MII) Kasim Gozali sebagai penerbit.
Imron Cotan memperkenalkan sosok Kho Ping Hoo sebagai tokoh penulis legendaris kisah-kisah heroik dari para pendekar kung fu yang terjadi jaman dulu di sekitar Gunung Thay (Thaysan), Provinsi Shandong, dalam upaya mereka melawan para kriminal yang menindas rakyat.
Cerita-cerita heroik karya Kho Ping Hoo selalu menggambarkan bahwa kebenaran selalu menang melawan kejahatan. Nilai-nilai universal yang terkandung di dalam karya-karya Kho Ping Hoo tersebut karenanya perlu untuk terus dilestarikan, terutama bagi generasi muda yang akhir-akhir ini mudah terbuai untuk melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka, kata Imron Cotan.
Sekjen ACC Ma Mingqiang juga menegaskan bahwa buku 'Suling Emas' tersebut ditulis pada saat hubungan Indonesia-China sedang mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, sebenarnya Kho Ping Hoo berperan besar di dalam mengisi kekosongan interaksi antar-masyarakat pada tingkat akar rumput ketika hubungan kedua negara sedang menghadapi tantangan berat.
Karena itu, ASEAN-China Center sangat mendukung upaya menerjemahkan buku-buku Kho Ping Hoo ke dalam bahasa Mandarin untuk lebih mendekatkan generasi muda dan masyarakat kedua negara di masa mendatang, kata Ma Mingqiang.
Produser, Kasim Gozali menjelaskan bahwa buku 'Suling Emas' terpilih untuk pertama kali diterjemahkan berdasarkan pertimbangan kentalnya nilai-nilai heroisme para pendekar kung fu pada jaman dulu yang terkandung di dalamnya.
MII juga akan meluncurkan buku 'Suling Emas' dalam bentuk e-Book pada bulan Januari 2014.
Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo lahir di Sragen Jawa Tengah pada, 17 Agustus 1926 dan meninggal pada 22 Juli 1994.
Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya 120 judul. Walaupun menulis cerita-cerita silat berlatar China, namun dia tidak bisa membaca dan menulis bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film Hong Kong danTaiwan.
Karena kemampuan bahasa tadi Kho Ping Hoo tidak memiliki akses ke sumber-sumber sejarah negeri China, sehingga banyak fakta historis dan geografis China dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Dari sebab itu, karya Kho Ping Hoo akan membingungkan bagi yang mengerti sastra atau sejarah China yang sebenarnya. (setkab/wikipedia)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...