Sumedang Tiga Kali Diguncang Gempa Dangkal, Sejumlah Bangunan Rusak
SUMEDANG, SATUHARAPAN.COM-Wilayah Sumedang, Jawa Barat diguncang tiga gempa dangkal pada hari Minggu (31/12). Gempa pertama berkekuatan 4,1, kemudian 3,4 dan ketiga dengan kekuatan 4,8.
Gempa pertama terjadi pada pukul 14:35:34 WIB dengan koordinat pusat gempa pada 6.85 LS 107.93 BT, dan kedalaman tujuh kilometer berada satu kilometer timur laut Kabupaten Sumedang.
Getaran terkuat dirasakan di Sumedang pada skala (MMI) IV dan dirasakan juga (skala III) di Cileunyi, Rancaekek, Sembang, Subang dan Cicalengka
Gempa bumi kedua terjadi pada pukul: 15:38:10 WIB dengan pusat gempa yang tidak jauh dari gempa pertama, dan pada kedalaman enam kilometer, menurut informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Gempa bumi ketiga terjadi pada pukul 20:34:24 WIB, dengan koordinat pusat gempa pada 6.85 LS 107.94 BT. Kedalamannya hanya lima kilometer dan terletak dua kilometer dari Sumedang. Getarannya dirasakan sampai Bandung.
Gempa bumi itu dilaporkan menyebabkan terjadinya keretakan di beberapa lokasi mulai dari terowongan ganda Tol Cisumdawu hingga dinding RSUD setempat.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, hari Senin (1/1), mengungkapkan bahwa BPBD setempat telah melakukan kaji cepat situasi dan mendata dampak kerusakan di lapangan, dengan laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," katanya dikutip Antara.
Di sisi lain, gempa bumi turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan pada dinding. Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.
Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.
Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...