Sumsel Membutuhkan Kerja Sama Jakarta, AG 2018
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membutuhkan kerja sama yang baik dengan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan ke Asian Games (AG) 2018, karena bila tidak ada kerja sama antara kedua provinsi, maka Sumsel akan kesulitan menjadi tuan rumah yang baik.
"Tidaklah, (Pemprov, Red) Sumsel tidak bisa semuanya, jika separuhnya masih mungkin, kita masih harus dibantu Jakarta," kata Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin di Palembang, hari Senin (4/1).
Alex menyebut saat ini Sumsel siap menampung berapa pun cabang olahraga yang diberikan dari pihak penyelenggara pusat.
“Saya baca di berita online, katanya DKI mulai menyerah. Tapi Sumsel tidak terpengaruh, karena sejauh ini tetap konsen dengan tugas menjadi penyelenggara untuk 15 cabang olahraga," kata Alex.
Alex mengatakan daerahnya tidak akan siap menjadi tuan rumah tunggal jika DKI Jakarta memutuskan lempar handuk (menyerah) sebagai pelaksana Asian Games ke-18 tahun 2018.
Ia mengatakan, meski Sumsel menyatakan siap menggelar Asian Games tapi bukan berarti siap mengambil alih semua tanggung jawab jika ibu kota negara ini menyatakan tidak siap.
Asian Games ke-18 akan diikuti 45 negara dengan mempertandingkan 36 cabang olahraga yang terdiri atas 28 cabang olahraga olimpiade, dan 8 cabang olahraga nonolimpiade. Sementara ini, Palembang kebagian 15 cabang olahraga dan sisanya Jakarta.
Komisi Finance and Budgeting Komite Olimpiade Indonesia, Harry Warga Negara mengatakan peluang Sumsel untuk menambah cabang olahraga masih terbuka karena pembagian yang sudah dilakukan ini belum final.
Pada 2016, Palembang sudah memiliki sejumlah agenda pembangunan infrastruktur, yakni Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI, jalur kereta api ringan dalam kota (LRT), underpass, jembatan layang, perluasan bandara, pembangunan rumah sakit internasional.
Beberapa waktu lalu, Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot Dewa Broto menjelaskan penutupan AG 2018 akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Namun saat ini Kemenpora masih harus mendapat persetujuan dari Dewan Olimpiade Asia atau OCA.
"Pembukaan clear di Jakarta. Untuk penutupan direncanakan di Palembang," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto usai pertemuan dengan KOI di Kantor Kemenpora Jakarta, hari Rabu (25/11/2015).
Menurut dia, ada beberapa pertimbangan sehingga pemerintah memilih Palembang sebagai lokasi penutupan kejuaraan empat tahunan itu di antaranya adalah untuk menegaskan jika tuan rumah Asian Games 2018 tidak hanya Jakarta. (Ant).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...