Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:49 WIB | Kamis, 31 Agustus 2023

Supermoon Biru, Bulan Tampak Lebih Terang, Terjadi Lagi Januari 2037

Supermoon. (Foto: AP)

SATUHARAPAN.COM-Supermoon biru yang langka menghiasi langit malam pada hari Rabu, tanggal 30 Agustus, sebuah fenomena yang baru bisa disaksikan lagi 14 tahun mendatang pada Januari 2037, menurut NASA.

Para pengamat bintang akan mendapatkan suguhan istimewa karena bulan purnama terlihat lebih terang dan lebih besar dari biasanya, dengan planet Saturnus muncul di dekatnya.

Saat supermoon, bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, sehingga terlihat 14 persen lebih besar dibandingkan bulan purnama biasa, kata NASA.

Istilah “biru” digunakan untuk menggambarkan terjadinya bulan purnama kedua dalam sebulan. Saat malam semakin larut, planet bercincin Saturnus akan tampak berputar mengelilingi bulan searah jarum jam, kata NASA.

Potensi Air Pasang di Atas Normal

Supermoon biru dapat meningkatkan air pasang di atas normal seperti halnya Badai Idalia yang mengarah ke pantai barat Florida, sehingga memperburuk banjir akibat badai tersebut.

Meskipun supermoon dapat menjadi latar belakang spektakuler dalam foto-foto landmark di seluruh dunia, tarikan gravitasinya yang semakin intensif juga membuat air pasang menjadi lebih tinggi.

“Menurut saya, waktunya sangat buruk untuk kejadian ini,” kata Brian Haines, ahli meteorologi yang bertanggung jawab di kantor Layanan Cuaca Nasional di Charleston, Carolina Selatan.

Hal ini diperkirakan akan memperburuk banjir pasang tidak hanya di Florida, tetapi juga di negara bagian seperti Georgia dan Carolina Selatan, di mana kantor Haines telah memperingatkan penduduk bahwa sebagian wilayah Charleston mungkin akan terendam air pada Rabu malam.

Saat bulan purnama, matahari dan bulan tertarik ke arah yang sama, yang berdampak pada peningkatan pasang surut di atas kisaran normal, kata Kerry Emanuel, profesor emeritus ilmu atmosfer di Massachusetts Institute of Technology.

Tarikan gravitasi bulan semakin kuat saat berada lebih dekat dengan Bumi, sehingga pasang surut air laut pun semakin tinggi.

Gelombang badai sering kali menjadi pembunuh terbesar ketika badai melanda. Ketinggian air laut yang mengalir ke daratan bisa mencapai 15 kaki (4,6 meter) di sepanjang sebagian pantai barat Florida, demikian proyeksi Pusat Badai Nasional dalam laporan terbarunya pada hari Selasa. Lebih jauh ke selatan, gelombang badai setinggi 7 kaki (2,1 meter) diperkirakan terjadi di wilayah Tampa Bay.

Berasal dari air terpanas di planet ini, Badai Idalia diperkirakan akan menguat dengan cepat saat melanda Florida, kata para ilmuwan. Hal ini banyak terjadi akhir-akhir ini. (29 Agustus)

Di Carolina Selatan, ada kekhawatiran bahwa jalur Idalia akan melewati kota bersejarah Charleston dan daerah sekitarnya yang dikenal sebagai Low Country. Hal ini akan menambah air pada gelombang pasang yang diperkirakan, kata Haines.

“Rabu malam terlihat sangat buruk untuk banjir di pesisir sini,” katanya.

Badan cuaca memperkirakan air pasang setinggi 8,2 kaki (2,5 meter) di Charleston pada Rabu malam, yang dapat mengakibatkan banjir yang meluas di pusat kota Charleston, kata Haines. Bahkan dengan air pasang setinggi 7,5 kaki (2,3 meter), beberapa jalan di kota terendam banjir dan tidak dapat dilalui, katanya. (dengan AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home