Supermoon dan Gerhana Bulan Terlihat Senin Pagi
SATUHARAPAN.COM – Supermoon bersamaan dengan gerhana bulan terjadi Senin (28/9) dini hari, dan terlihat di Timur Tengah, Eropa, Amerika, Afrika, Asia Barat dan Pasifik Timur.
Ini merupakan peristiwa langka di mana gerhana bulan terjadi bersamaan dengan supermoon, yaitu posisi bulan berada pada jarak paling dekat dengan bumi. Apalagi terdapat warna merah pada bulan sehingga disebut ‘’supermoon darah ‘’ (blood supermoon).
Menurut pernyataan badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sudah lebih dari 30 tahun sejak supermoon terakhir terjadi bersamaan dengan gerhana bulan.
Sementara menurut Istitut Nasional Penelitian Astronomi dan Geofisika Mesir (NRAIG), fenomena ini di negeri Piramida itu terlihat pada pada pukul 02:10 waktu setempat. Dan klimaksnya terjadi antara pukul 05:10 dan 05:23 waktu setempat. Dan akan berakhir pada pukul 07:22.
Sebuah supermoon terjadi saat bulan purnama dan bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, sehingga tampak lebih besar. Menurut NRIAG ini adalah supermoon terakhir yang terlihat dari Mesir pada tahun 2015.
Gerhana bulan berikutnya tidak akan berlangsung hingga 2018, sedangkan gerhana bulan supermoon berikutnya tidak akan terjadi sebelum 2033.
Jarak terdekat bulan dengan bumi adalah yang disebut sebagai perigee adalah 225.622 mil (363.104 kilometer). Dan jarak terjauh adalah 252.088 mil (406.696 kilometer).
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...