Suplemen Vitamin D Mungkin Perlambat Dementia
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM - Dalam 50 tahun mendatang, penyakit Alzheimer dan dementia atau kepikunan, diperkirakan semakin banyak diderita lansia di seluruh dunia. Para peneliti mempelajari vitamin D untuk melihat apakah bisa memperlambat awal dementia.
Vitamin D didapat dari matahari dan dari beberapa makanan seperti kacang-kacangan, lentil, dan lemak ikan.
Para ilmuwan di University of California dan Rutgers University di Amerika Serikat, menemukan orang yang telah berusia lebih dari 60 tahun yang kekurangan vitamin D, mengalami penurunan mental tiga kali lebih cepat, dibandingkan yang memiliki vitamin D dengan tingkat yang memadai.
"Rata-rata orang dengan rendah vitamin D menurun dua sampai tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang cukup vitamin D," kata Profesor Joshua Miller, dari Departemen Ilmu Gizi di Rutgers University.
"Penelitian ini menunjukkan ada cukup bukti untuk merekomendasikan orang berusia di atas 60 tahun mendiskusikan dengan dokter untuk mengambil suplemen vitamin D setiap hari."
Alzheimer bisa sangat melelahkan bagi orang yang merawat penderita penyakit itu, dan menakutkan mereka yang menderitanya. "Saya pernah mengalami hal yang sangat buruk ketika mau masuk mobil, saya tidak hanya lupa mau pergi ke mana, tapi juga tidak tahu berada di mana," kata penderita dementia, Chris Roberts.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari 47 juta orang menderita dementia, dan sekitar 60 persen di antaranya berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang paling tidak mampu menanggulangi penyakit ini.
Ilmuwan AS mempelajari lansia dan mengukur tingkat vitamin D dan kemampuan kognitif mereka, yaitu kemampuan untuk mengingat dan berpikir.
“Beberapa subjek menderita dementia parah, beberapa mengalami kerusakan kognitif ringan, dan beberapa mempunyai apa yang kita sebut fungsi kognitif normal," kata Dr Joshua Miller dari Universitas Rutgers.
Para peneliti menemukan sekitar 60 persen anggota kelompok itu kekurangan vitamin D.
Mereka yang memiliki kadar vitamin D yang rendah menunjukkan lebih banyak kehilangan daya ingat jangka pendek, begitu juga kemampuan untuk mengatur pikiran mereka, memprioritaskan tugas, dan membuat keputusan.
Walaupun penelitian ini menunjukkan vitamin D tampaknya memainkan peranan penting dalam memperlambat awal dementia, memerlukan penelitian lanjutan, untuk melihat apakah suplemen vitamin D bisa membantu memperlambat penurunan ingatan ini.
Dr Doug Brown, Direktur Riset Alzheimer Society, mengatakan meskipun studi ini menemukan orang dengan kadar vitamin D rendah mengalami penurunan kemampuan mental yang cepat, kami menunggu hasil uji klinis skala besar untuk mengkonfirmasi apakah ada hubungan langsung antara masalah vitamin D dan memori. Ia pun menambahkan, makan diet seimbang dan berolahraga secara teratur adalah cara terbaik untuk membantu menjaga otak sehat. (voaindonesia.com/telegraph.co.uk)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...