Suriah Bebaskan Tahanan Perempuan
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Suriah membebaskan total 48 tahanan perempuan sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang dilakukan dengan melibatkan pihak Turki, Qatar dan Libanon.
Hal itu diungkapkan para aktivis pengamat hak asasi manusia, kamis (24/10) sebagaimana dikutip aljazeera.com. Namun sejauh ini tidak ada penjelasan resmi dari pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa mereka dibebaskan dalam dua hari terakhir, termasuk 13 perempuan yang dilaporkan dibebaskan sebelumnya.
Sebelumnya, sembilan sandera Syiah Lebanon ditahan selama 17 bulan oleh kelompok pemberontak di Suriah di wilayah utara. Mereka dibebaskan pada hari Sabtu ditukar dengan dua pilot Turki yang ditahan di Lebanon sejak Agustus.
Sekarang ini, disebutkan ada puluhan ribu orang ditahan oleh rezim Suriah. Banyak di antara mereka dipenjara tanpa pengadilan, kata para aktivis. Kelompok HAM ini juga menyebutkan bahwa mereka mengalami penyiksaan dan perlakuan buruk yang sistematis selama dalam penjara Suriah.
Sementara itu, voanews.com memberitakan bahwa pemerintah Suriah membebaskan 10 perempuan yang dituduh membantu pihak oposisi. Mereka merupakan bagian pertama dari rencana pembebasan 126 perempuan dalam pertukaran tahanan.
Pembebasan tahanan perempuan merupakan tuntutan utama penculik dan penyanderaan di Suriah bagian utara terhadap sembilan pria Lebanon.
Pemberontak Suriah menculik orang-orang Lebanon pada Mei 2012, dan menuduh mereka sebagai anggota Hizbullah, kelompok militan yang berjuang bersama pasukan Bashar Al-Assad di Suriah. Namun pihak keluarga mereka mengatakan bahwa mereka peziarah yang sedang dalam perjalanan pulang dari mengunjungi kuil Syiah di Iran.
Sedangkan para pilot Turki diculik oleh keluarga para sandera Lebanon untuk menekan pemegang kekuasaan di pihak oposisi. Turki telah menjadi bagian dari basis perjuangan kelompok oposisi dan secara umum terus membuka perbatasan bagi para pemberontak Suriah.
Negosiasi yang panjang dan sering pembicaraan mengalami kebuntuan, akhirnya menuju kesepakatan setelah melibatkan Turki dan Qatar yang bertindak sebagai mediator.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...