Suriah Menolak Dialog dengan Opisisi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Suriah tidak akan memulai dialog untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung hampir empat tahun selama militan Islamis terus melakukan serangan ke negara itu. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Suriah pada Pidang Umum PBB, hari Senin (29/9) di markas PBB di New York.
"Kami tidak bisa memulai solusi politik jika terorisme masih merajalela di Suriah," kata Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Mualem. Pernyataan melemahkan prospek dimulainya kembali pembicaraan perdamaian dalam waktu dekat, meskipun ada upaya oleh utusan perdamaian PBB, Staffan de Mistura, yang diangkat pada bulan Juli untuk memulai kembali perundingan bagi perdamaian di Suriah.
Mualem menyatakan menolak oposisi Suriah yang diakui dan didukung Barat untuk menghadiri pembicaraan damai. Menurut dia, oposisi tidak memiliki kredibilitas dan mengikuti "perintah tuan mereka, Barat."
"Kami terbuka untuk solusi politik di Suriah, dengan oposisi yang sesungguhnya ... yang tidak bergantung pada pihak luar," katanya.
Pihak negara-negara Barat meningkatkan bantuan bagi oposisi Suriah yang moderat, termasuk memberi pelatihan militer yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menempatkan pasukan pemberontak lainnya di sana untuk menghadapi para jihadis.
Mualem mengecam negara-negara yang mendukung kelompok-kelompok Islamis itu dalam serangan di negara-negara Teluk terhadap kelompok yang disebut sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), dan kelompok Front Al-Nusra.
Memerangi ancaman Islamis "tentu dimungkinkan melalui serangan militer," kata Mualem. "Tapi yang paling penting menghentikan bantuan senjata, dukungan, dana dan menyelundupkan kelompok-kelompok teroris," katanya.
Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang menuntut bahwa negara-negara anggota untuk mengambil tindakan menghentikan dukungan keuangan dan masuknya pejuang asing.
Mualem yang juga Wakil Perdana menteri Suriah itu memperingatkan bahwa tanpa tindakan memutus hubungan kelompok Islamis dengan sponsor mereka untuk melakukan serangan "akan menciptakan pusaran kekerasan, dani masyarakat internasional tidak akan keluar dalam beberapa dekade ini." (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...