Suriah: Penerbangan Internasional dari dan ke Damaskus Dibuka Kembali
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Suriah mengatakan pada hari Sabtu (4/1) bahwa bandar udara utama negara itu di Damaskus akan melanjutkan penerbangan internasional mulai pekan depan setelah perjalanan komersial tersebut dihentikan menyusul penggulingan presiden Bashar al Assad bulan lalu.
"Kami mengumumkan bahwa kami akan mulai menerima penerbangan internasional ke dan dari Bandara Internasional Damaskus mulai" hari Selasa (7/1), kantor berita negara SANA mengatakan, mengutip Ashhad al-Salibi, yang mengepalai Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara.
"Kami meyakinkan maskapai penerbangan Arab dan internasional bahwa kami telah memulai fase rehabilitasi bandara Aleppo dan Damaskus dengan bantuan mitra kami, sehingga mereka dapat menerima penerbangan dari seluruh dunia," katanya.
Pesawat bantuan internasional dan delegasi diplomatik asing telah mendarat di Suriah. Penerbangan domestik juga telah dilanjutkan.
Pada hari Kamis, Qatar Airways mengumumkan akan melanjutkan penerbangan ke ibu kota Suriah setelah hampir 13 tahun, dimulai dengan tiga penerbangan mingguan pada hari Selasa.
Seorang pejabat Qatar mengatakan bulan lalu bahwa Doha telah menawarkan bantuan kepada otoritas Suriah yang baru untuk melanjutkan operasi di bandara Damaskus.
Pada tanggal 18 Desember, penerbangan pertama sejak pasukan oposisi menggulingkan al Assad pada tanggal 8 Desember lepas landas dari bandara Damaskus ke Aleppo di utara negara itu.
Sebuah pesawat milik maskapai nasional Mesir, EgyptAir, tiba di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Sabtu (4/1) dengan membawa bantuan kemanusiaan, kata kementerian luar negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
"Hari ini pada tanggal 4 Januari 2024, sebuah pesawat kargo sipil milik EgyptAir yang membawa 15 ton bantuan kemanusiaan, bantuan medis dan makanan yang disediakan oleh Bulan Sabit Merah Mesir untuk Bulan Sabit Merah Arab Suriah tiba," bunyi pernyataan itu.
Dikatakan bahwa bantuan tersebut dikirimkan sebagai bagian dari "keinginan Mesir untuk mendukung saudara-saudara Suriah," seraya menambahkan bahwa Mesir berada di pihak mereka dan menekankan hubungan historis antara kedua negara yang telah mengikat mereka bersama.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa kuasa usaha Mesir untuk Suriah menerima kiriman bantuan tersebut.
Selain itu, ditegaskan bagaimana Mesir berada di pihak rakyat Suriah "selama beberapa tahun terakhir" dan menampung banyak warga negara Suriah.
Pada bulan Desember 2024, pasukan oposisi bersenjata Suriah yang dipimpin oleh penguasa Suriah saat ini Ahmed al-Sharaa menggulingkan Presiden Suriah Bashar al Assad yang telah berkuasa selama puluhan tahun setelah pemberontakan rakyat yang dimulai pada tahun 2011.
Pemberontakan dan tindakan keras negara terhadapnya menjerumuskan negara tersebut ke dalam krisis kemanusiaan dan ekonomi. (SANA/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Militer Lebanon Dijagokan Jadi Presiden, Kandidat Duk...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kandidat yang didukung oleh Hizbullah dan Gerakan Amal mengundurkan diri dar...