Suriah Peringati 68 Tahun Hari Kemerdekaan
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Suriah memperingati hari kemerdekaan ke-68 pada hari Kamis (17/4) di tengah suasana perang saudara yang berlangsung lebih dari tiga tahun.
Hari kemerdekaan Suriah yang juga disebut sebagai hari evakuasi itu berkaitan dengan evakuasi tentaras Prancis terakhir, dan berakhirnya mandate Prancis di Suriah pada 17 April tahun 1946.
Kantor berita Suriah, SANA, menyebutkan bahwa hari kemerdekaan itu diperingati dengan berbagai perasaan dan manifestasi. Sebagian disebutkan dikaitkan dengan usaha untuk membersihkan kelompok oposisi bersenjata yang mereka sebut sebagai teroris.
Penduduk di sebagian wilayah disebutkan melakukan pawai di jalan untuk merayakan hari kemerdekaan itu. Kegiatan nasional dilakukan di monumen pahlawan revolusi Suriah di kota Al-Qrayya.
Sementara itu, Majelis Rakyat memperingati dengan sidang yang dipimpin Mohammad Jihad Al-Lahham, hari Rabu. Mereka menyebutkan semangat hari kemerdekaan dalam situasi sekarang untuk melindungi tanah air mereka.
Suriah telah dilanda perang saudara selama tiga tahun lebih. Kelompok oposisi yang menggelar aksi protes pada Maret 2011 telah direspons dengan kekerasan dan memicu perang saudara. Diperkirakan lebih dari 15.000 orang meninggal akibat perang di sana.
Sementara itu, lebih dari empat juta orang mengungsi di tengah perang atau di negara tetangga. Upaya perdamaian yang diselenggarakan pada januari dan Februari lalu di Jenewa antara kelompok oposisi Suriah dan wakil rezim Bashar Al-Assad yang disponsori PBB dan Liga Arab tidak menghasilkan kesepakatan. Pertempuran terus terjadi di wilayah itu.
Kapolri-Panglima Hadiri Doa Lintas Agama di Jatim
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal A...