Surplus Pertanian, Dua Juta Warga Niger Tetap Butuh Bantuan
NIAMEY, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak dua juta warga Niger diperkirakan membutuhkan bantuan pangan pada tahun ini meskipun negara Afrika Barat tersebut mengalami surplus pertanian, menurut laporan Perserikat Bangsa-Bangsa, hari Kamis (18/2).
Berbagai organisasi akan mengulurkan bantuan bagi sekitar 1,5 juta orang termasuk pengungsi dari sejumlah negara tetangga, menurut pernyataan Badan Koordinasi Bidang Kemanusiaan PBB (OCHA). Pemerintah Niger berkomitmen membantu 500.000 warga lainnya.
“Lembaga-lembaga kemanusiaan memperkirakan jumlah orang yang membutuhkan bantuan pangan di Niger mencapai dua juta jiwa,” menurut laporan bulanan OCHA.
Berbagai LSM berupaya menggalang dana senilai 147 juta dolar Amerika (setara Rp20 triliun) untuk dapat memberikan bantuan secara penuh. Namun, “pada 15 Februari, baru 2,5 persen dana dapat disalurkan,” menurut keterangan OCHA.
Krisis pangan terjadi meski Niger mengalami surplus produksi sereal sebesar 88.000 ton pada tahun ini.
Niger merupakan negara miskin berpenduduk 17 juta jiwa dan sudah berulang kali dilanda krisis pangan akibat kekeringan dan banjir sembagai imbas dari perubahan iklim.
Niger juga merupakan salah satu negara dengan angka kelahiran tertinggi di dunia, dengan rata-rata 7,1 hingga delapan anak per ibu, menurut data resmi. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...