Survei: Diperlukan Pendekatan Berbeda Remaja Pengguna Internet
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hasil survei mengenai "Growing Up Online-Connected Kids" menunjukkan remaja laki-laki dan perempuan berusia 8 - 16 tahun, berperilaku sangat berbeda di internet, sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda untuk menjaga mereka, agar tetap aman saat menggunakan internet.
Keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (26/10), menyebutkan survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab bersama icon Kids&youth tersebut, menunjukkan remaja perempuan lebih gemar menggunakan telepon pintar, sedangkan remaja laki-laki cenderung bermain komputer dan game konsol.
Jumlah persentase remaja laki-laki kecanduan game komputer sebesar 54 persen, terlihat dari tingginya aktivitas daring sehari-hari, sementara jumlah persentase perempuan yang senang berkomunikasi lewat jejaring sosial dan pesan singkat sebesar 41 persen.
Dipengaruhi cara mereka dalam bersosialisasi, jumlah persentase perempuan cenderung memilih anggota keluarga atau teman-teman sebagai sumber informasi sebesar 53 persen, sedangkan laki-laki hanya sebesar 50 persen. Jumlah persentase laki-laki yang lebih mengandalkan internet untuk mencari berita sebesar 75 persen, daripada perempuan yang memiliki jumlah persentase 72 persen.
Head of Consumer Business di Kaspersky Lab, Andrei Mochola, mengatakan berdasarkan survei, remaja laki-laki kurang terlindungi di internet dibanding perempuan, karena mereka membagikan banyak informasi pribadi di situs jejaring sosial dan berpura-pura berusia lebih tua dari yang sebenarnya.
Remaja lelaki juga cenderung mencoba untuk melepaskan fitur "parental controls" terhadap perangkat mereka, dan menyembunyikan informasi mengenai aktivitas daringnya dari orangtua.
Menurut pengakuan mereka, remaja laki-laki dibandingkan perempuan lebih mungkin mengakses konten yang tidak pantas untuk remaja seusianya dan menyembunyikannya.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki anak remaja laki-laki harus lebih ketat dalam memperhatikan aktivitas daring anak mereka," kata dia.
Adapun ibu dan ayah dari remaja perempuan harus lebih memperhatikan dengan siapa putri mereka berkomunikasi secara daring karena terdapat akun di jejaring sosial yang memiliki motif tersembunyi untuk menggaet kepercayaan remaja perempuan.
Penelitian dilakukan Kaspersky Lab by iconkids & youth yang disurvei secara online dengan jumlah 3.780 keluarga, untuk anak-anak berusia 8-16 (satu orang tua dan satu anak per keluarga) di tujuh negara, yakni Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol Italia, Rusia, dan Amerika Serikat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Internet saat ini sangat lekat dalam kehidupan orang-orang muda. Anak yang berusia 8 hingga 10 tahun selalu menggunakan intenet dengan jumlah persentase sebesar 25 persen, dan untuk anak-anak usia 14-16 tahun memiliki jumlah persentase sebesar 61 persen. Di Amerika Serikat dan Rusia, paling intensif pengguna daring.
Smartphone telah menjadi perangkat utama untuk online, untuk anak usia 14-16 tahun dengan jumlah persentase sebesar 73 persen. Komputer dan laptop sekarang digunakan untuk tugas sekolah dan menonton film. Lebih dari separuh anak-anak mengakui mereka tidak bisa membayangkan hidup mereka tanpa smartphone. Menariknya, untuk anak-anak di Inggris dan Prancis perangkat utama mereka adalah TV, namun smartphone akan segera menyusul. (Ant/kids.kaspersky.com)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...