Survei Filipina: Pemerintahan Duterte Very Good
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah jajak pendapat menyebutkan bahwa pendapat publik Filipina menyebutkan kinerja Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam 90 hari pertama pemerintahannya dengan dinilai "very good" (sangat baik).
Sejak kampanye pemilihan presiden dan pada awal pemerintahannya Duterte telah memperlihatkan sejumlah kontroversi. Pemerintahan Duterte selama ini didefinisikan sebagai perang yang mematikan melawan bandar obat-obatan terlarang, dan berhadapan dengan para pemimpin Barat.
Hanya 11 persen dari 1.200 orang Filipina yang disurvei oleh Social Weather Stations (SWS) yang mengatakan mereka tidak puas dengan kinerjanya. Yang memberi Duterte peringkat kepuasan bersih sebesar 64 persen.
Pandangan publik tentang dia pada awal pemerintahan ini lebih baik dari pendahulunya, Benigno Aquino, Joseph Estrada dan Gloria Macapagal Arroyo. Hanya sedikit di bawah apa yang dicapai Presiden Fidel Ramos pada 1992, sebesar 66 persen.
Peringkat tersebut, berdasarkan yang diumumkan pada hari Kamis (6/10), dihitung dengan dikurangi 11 persen dari 76 persen responden yang mengatakan mereka puas pada Presiden Duterte, dengan pembulatan. Sementara 13 persen ragu-ragu.
Survei SWS memang tidak meminta responden untuk memberikan penjelasan tentang alasannya. Hal ini dilakukan dalam wawancara tatap muka yang diadakan 24-27 September, setelah Duterte berselisih dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Obama mengritik kampanye anti obat terlarang, dan Duterte tengah menjajagi aliansi baru dengan Tiongkok dan Rusia, bahkan berencana memutuskan kerjka sama militer.
Sebuah survei oleh Pulse Asia, lembaga polling yang lain, kurang dari satu bulan setelah dia menjabat pada 30 Juni mengatakan Duterte memiliki catatan tingkat kepercayaan 91 persen.
Duterte memenangi Pemilihan umum presiden pada 9 Mei dengan kampanye yang fokus pada janji untuk memperluas kampanye anti kejahatan dan obat terlarang, bahkan dengan hukuman mati.
Upayanya ini telah dimulai ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Davao City, yang telah membuatnya mendapatkan julukan sebagai "Punisher" dan "Duterte Harry".
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...