Survei: Kebanyakan Yahudi di AS Makan Daging Babi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Hasil survei Pew Research Center yang berbasis di Amerika Serikat menunjukkan sebanyak 57 persen orang-orang Yahudi di AS mengatakan mereka memakan daging babi.
“Lima puluh tujuh persen dari orang-orang Yahudi yang disurvei menegaskan mereka makan daging babi. Sementara hanya satu persen responden Yahudi mengatakan mereka vegetarian,” demikian pernyataan survey Pew sebagaimana dikutip Jerusalem Post, hari Rabu (4/11).
Menurut laporan itu, Yahudi di AS kurang teliti mengenai pantangan agama dibandingkan Muslim atau Hindu. Sebanyak 90 persen dari Muslim yang disurvei mengatakan mereka mengharamkan babi dan 67 persen Hindu mengatakan mereka menghindari daging sapi.
“Hanya 40 persen dari orang-orang Yahudi menjauhkan diri dari makan daging babi,” sebut Pew.
Dalam survei Pew juga menunjukkan, Yahudi di AS lebih menerima gay daripada orang Amerika lainnya.
“Penerimaan ‘homoseksualitas di masyarakat’ tumbuh di antara semua orang Amerika antara tahun 2007 dan 2014, dari 50 persen menjadi 62 persen, dan di antara orang-orang Yahudi dari 79 persen menjadi 81 persen,” katanya.
Sementara itu, kelompok agama paling tidak toleran terhadap homoseksualitas di masyarakat AS adalah Mormon yang hanya 36 persen mendukung penerimaan masyarakat, Saksi Yehova sebanyak 16 persen dan Kristen Evangelis sebanyak 36 persen. Sedangkan Buddha adalah yang paling tinggi menerima homoseksualitas di masyarakat, sebanyak 88 persen.
“Sebanyak 77 persen orang Yahudi mengatakan mereka mendukung pernikahan sesama jenis, dibandingkan dengan 53 persen dari semua orang Amerika,” sebut laporan itu.
Dalam survei Pew, disebutkan pula bahwa 11 persen dari orang-orang Yahudi percaya Taurat sebagai firman Tuhan yang literal. Itu setara dengan proporsi orang-orang Yahudi Ortodoks dari keseluruhan populasi Yahudi di AS.
Selain itu, 26 persen dari orang-orang Yahudi percaya Taurat adalah Firman Tuhan kata non-literal dan 55 persen percaya Taurat ditulis oleh manusia.
“Dibandingkan dengan kelompok agama lain di Amerika, orang-orang Yahudi memiliki proporsi terendah yang percaya bahwa Tuhan menuliskan Alkitab, kecuali umat Buddha, yang sama sekali tidak percaya pada Alkitab,” kata laporan itu.
Di antara orang-orang Yahudi, 17 persen responden mengatakan mereka membaca Alkitab di luar ibadah, setidaknya setiap minggu, dibandingkan dengan 35 persen untuk semua orang Amerika, 52 persen Protestan dan 25 persen dari umat Katolik.
Sementara itu, kepercayaan pada Tuhan turun sedikit di antara orang-orang Yahudi, dari 72 persen pada 2007 menjadi 64 persen pada tahun 2014. ”Sebanyak 37 persen mengatakan mereka benar-benar yakin Allah ada, dan 27 persen mengatakan mereka cukup yakin,” kata survey Pew itu.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...