Survei Pemerintah: Hampir 50% Lajang di Jepang Tak Punya Prospek Kencan
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Hampir setengah dari lajang di Jepang yang ingin menikah tidak dapat menemukan pasangan yang cocok, dengan 61,4 persen kelompok menyatakan mereka tidak melakukan apa pun untuk mengubah situasi itu, demikian hasil sebuah survei yang dilakukan pemerintah yang diluncurkan Selasa (18/6).
Kurangnya kesempatan untuk bertemu dengan pasangan yang tepat, atau tidak memiliki sumber daya keuangan yang cukup, atau juga kemampuan untuk bergaul dengan lawan jenis, disebutkan sebagai alasan utama dalam hasil survei, termasuk dalam laporan tahunan tentang penurunan angka kelahiran Jepang yang telah diterima oleh Kantor Kabinet di pagi hari.
Survei online Kantor Kabinet terhadap sekitar 4.000 pria dan wanita berusia antara 20 dan 40 tahun, yang dilakukan Desember lalu, seperti dilaporkan Kantor Berita Kyodo, menemukan bahwa 46,8 persen responden mengatakan mereka tidak dapat menemukan pasangan yang cocok meski ada keinginan untuk menjalin ikatan.
Hasilnya mendorong pemerintah untuk mengakui perlunya melanjutkan langkah-langkah yang mendukung pernikahan di tengah populasi yang cepat menua di negara itu.
Sebuah survei pemerintah terpisah yang dirilis awal bulan ini menunjukkan jumlah bayi baru lahir di Jepang mencapai rekor terendah 918.397 pada tahun 2018, tetap di bawah angka 1 juta untuk tahun ketiga berturut-turut.
Pada hari Selasa, Kabinet juga menerima laporan tahunan tentang anak-anak dan remaja, yang menunjukkan bahwa 48,5 persen dari usia 13 hingga 29 tahun tidak setuju bahwa laki-laki harus menjadi pencari nafkah sementara perempuan tinggal di rumah, sementara 14,6 persen setuju.
Hasil survei online dengan 1.134 responden, dilakukan November dan Desember lalu, mencerminkan pola pikir bergeser di kalangan pemuda Jepang.
Studi yang sama yang dilakukan lima tahun sebelumnya menunjukkan 38,7 persen tidak setuju dan 22,3 persen setuju. (kyodonews.net)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...