UNHCR: Jumlah Pengungsi Dunia Capai Rekor Baru
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan, hampir 71 juta orang di berbagai penjuru dunia terpaksa mengungsi akibat perang, penindasan, dan konflik, angka tertinggi sejak UNHCR didirikan hampir 70 tahun yang lalu.
Badan itu menyebutkan angka 70,8 juta itu merupakan data konservatif karena krisis Venezuala tidak diperhitungkan. UNHCR memperkirakan, sekitar empat juta warga Venezuela meninggalkan negara mereka. Namun kebanyakan dari mereka tidak secara resmi mengajukan permohonan suaka, sehingga tidak dianggap pengungsi.
Tahun lalu, berbagai laporan menyebutkan, perang dan konflik memaksa hampir 26 juta orang sebagian anak-anak meninggalkan negara mereka. Sementara itu, lebih dari 41 juta orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke tempat lain, namun masih di dalam negeri mereka masing-masing.
UNHCR, seperti dilansir voaindonesia.com pada Rabu (19/6), mengatakan lebih dari dua pertiga pengungsi di berbagai penjuru dunia berasal dari lima negara, Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Myanmar, dan Somalia.
Untuk tahun kelima berturut-turut, Turki menampung paling banyak pengungsi, diikuti oleh Pakistan, Uganda, Sudan, dan Jerman.
Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan, data statistik menunjukkan, negara-negara kaya tidak menanggung paling besar beban pengungsi.
Grandi mengatakan, Eropa, AS, dan Australia tidak mengalami situasi darurat terkait pengungsi. Menurutnya, negara-negara yang paling berat menanggung beban adalah negarap-negara tetangga dari negara-negara yang dilanda konflik.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...