Survei Poltracking: Elektabilitas Anies-Sandi Naik Paling Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Survei Poltracking Indonesia hari Kamis (19/1) ini merilis hasil survei terbarunya. Survei tersebut mencatat bahwa tren elektabilitas pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno mengalami kenaikan yang paling signifikan.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan bahwa survei Poltracking Indonesia terbaru ini dilaksanakan pada tanggal 9-13 Januari 2017 dengan menggunakan motode multi-stage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin of error sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Maksud dan tujuan survei ingin melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Elektabilitas pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno mengalami kenaikan yang paling signifikan yaitu naik sebanyak 8,21 persen, yakni dari 20,42 persen bulan November 2016 menjadi 28,63 persen bulan Januari 2017," kata Hanta saat merilis survei di Hotel Oria, Jakarta Pusat, dengan tema "Perubahan Tren Elektabilitas dan Peta Kekuatan Dukungan Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017, hari Kamis (19/1).
Kemudian, kata Hanta untuk elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Djarot Saiful Hidayat juga mengalami kenaikan cukup signifikan 6,88 persen yakni dari 22,00 persen dari bulan November 2016 menjadi 28,88 persen bulan Januari 2017.
“Dari sebelumnya mengalami tren menurun, kini mengalami perubahan tren elektabilitas naik (reborn)," kata dia.
Demikian pula elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-SyIviana Murni juga mengalami kenaikan, 2,33 persen yakni dari 27,92 persen bulan November 2016 menjadi 30,25 persen bulan Januari 2017, namun kenaikan relatif melamban alias kurang signifikan.
“Agus-SyIvi kenaikan elektabilitasnya relatif melamban alias kurang signifikan,” kata dia.
Temuan survei ini, kata Hanta bahwa posisi elektabilitas ketiga pasangan calon secara statistik masih dalam rentang margin of error (Agus-SyIvi 30,25 persen, Ahok-Djarot 28,88 persen, Anies-Sandi 28,63 persen).
“Ini artinya melihat tren yang ada, belum bisa disimpulkan siapa pemenang pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang," kata dia.
“Semua kandidat sangat kompetitif, alias memiliki peluang yang sama untuk bisa masuk, sekaligus terliminasi di putaran pertama, sehingga saat ini belum ada satu pun kandidat yang memiliki elektabilitas melejit tak terbendung, sebaliknya, belum ada satu kandidat pun yang tertinggal jauh, semuanya masih fluktuatif dan dinamis," kata dia.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...