Susi Pudjiastuti Tak Pantas Jadi Menteri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago mengatakan CEO Susi Air, Susi Pudjiastuti tidak pantas mengisi pos kementerian dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Susi Pudjiastuti tidak pantas menjadi menteri,” kata dia dalam pesan singkat yang diterima satuharapan.com, Senin (27/10).
“Menurut saya, alasan Jokowi memilih CEO Susi Air tersebut sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan bukan terkait pertimbangan kapasitas, kompetensi, ataupun keahlian, melainkan alasan donatur pada Pemilu Presiden 2014 lalu,” Pangi menambahkan.
Selain itu, Pangi juga menyebut nama Rini Soemarno turut ditolak publik menjadi menteri. Ia pun mengingatkan sejumlah kasus yang melilit Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019 itu, seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga Mark Up Sukhoi.
“Ajaib Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memberi merah pada Rini Soemarno, jangan-jangan benar dugaan publik bahwa KPK sudah dijadikan komoditas politik? Atau KPK justru memberi tanda merah bagi orang bersih seperti Saldi Isra (Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas, red)? Ini salah menyelidiki atau KPK bingung?” dia mengungkapkan.
Menurut dia, Rini Soemarno tidak pantas menjadi menteri dalam Kabinet Kerja yang mengusung semboyan Trisakti, karena sangat melukai hati rakyat. “Walau saya harus jujur, masih ada menteri bersih dan kapabel di Kabinet Kerja Jokowi-JK,” Pangi mengungkapkan.
Sofyan Djalil
Ia pun sepakat untuk mengatakan Kabinet Kerja tidak boleh disetir oleh asing, apalagi bekerja untuk tangan tangan asing. Namun, Pangi berpandangan nama-nama menteri di atas bisa melongsor Trisakti, sehingga arah Kabinet Kerja mulai tidak jelas.
“Tapi mengapa Rini Soemarno lulus dari tanda merah KPK? Apakah KPK tidak berani memberi tanda merah terhadap Rini Soemarno? Atau kemungkinan kedua, KPK telah memberi tanda merah dan kuning terhadap Rini, namun Ibu Megawati Soekarnoputri kukuh ingin Rini dimasukkan,” ujar Pangi.
“Sehingga Jokowi tidak bisa mengikuti kehendak KPK, yang menyarankan dengan memberi tanda merah tak layak jadi menteri. Kalau fakta ini benar benar terjadi, berarti memang benar Jokowi bekerja atas kehendak Ibu Megawati,” dia menambahkan.
Tidak berhenti sampai disitu, Pangi pun mempertanyakan posisi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil yang sempat tersentuh kasus skandal Bank Century. “Bila seperti ini komposisi Kabinet Kerja Jokowi-JK, saya tidak bisa terlalu banyak berharap. Walaupun ada beberapa nama menteri yang memiliki kapasitas, saya harus objektif juga,” tutur Dosen Ilmu Politik UIN itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...