Sutiyoso Akan Bentuk Perwakilan BIN di Turki
BEKASI, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutiyoso akan membentuk kantor perwakilan BIN di Turki untuk mencegah militan-militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) melakukan ekspansi di Indonesia melalui jalur tersebut.
"Pasti saya isi dalam waktu dekat karena jalur klasiknya itu pasti lewat Turki," kata Sutiyoso di kediamannya, Cibubur, Bekasi, hari Jumat (17/7) kemarin.
Kekhawatiran merangsaknya ISIS ke Indonesia dan perekrutan orang-orang Indonesia masuk dalam jaringan radikal tersebut mencuat setelah adanya laporan internal pihak kepolisian Australia, Australian Federal Police (AFP) yang menyebut dua pilot asal Indonesia terindikasi mendukung kelompok ISIS.
Hal ini dianggap sebagai ancaman yang serius bagi keselamatan penerbangan. Sebelumnya, kedua pilot tersebut diketahui berbama Ridwan Ahmad Al Indonesiy alias Ridwan Agustin, yang pernah bekerja sebagai pilot AirAsia dan Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno, pernah bekerja sebagai pilot Premiair dan juga pernah bekerja sebagai penerbangan TNI dan Garuda Indonesia.
"Satu pilot itu kan masih di sini, satunya lagi belum ketemu. Ini lagi kita lacak. Sayangnya kita tidak ada perwakilan BIN di Turki, maka akan saya isi," kata Sutiyoso.
Kendati baru sepekan menjabat sebagai Kepala BIN, Sutiyoso mengatakan Indonesia harus memiliki kader-kader intelejen dengan kualitas yang mumpuni.
Rencananya melancarkan rekrutmen 1.000 intelejen juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Harus jadi karena setiap kabupaten/kota itu dicover satu orang. Maka akan kita rekrut mungkin dari TNI dan dari umum," kata dia.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI (Pur) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Pelantikan dilakukan hari Kamis (8/7) siang. Sutiyoso menggantikan posisi Kepala BIN sebelumnya, yaitu Letjen TNI (Pur) Marciano Norman.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...