Suu Kyi Tunjuk Mantan Supirnya Jadi Calon Presiden Myanmar
RANGOON, SATUHARAPAN.COM - Aung San Suu Kyi, pemimpin partai National League for Democracy (NLD) yang memenangi Pemilu di Myanmar, menunjuk mantan supir pribadinya sebagai calon presiden dari partainya.
Supir itu adalah U Htin Kyaw, kini berusia 69 tahun.
thehindu.com melaporkan U Htin Kyaw adalah loyalis Suu Kyi. Ia bekas teman sekolah Suu Kyi, pernah menjadi dosen di universitas, lalu kemudian menjadi orang dekat Suu Kyi dan bahkan menjadi supirnya.
Penunjukan itu diumumkan pada hari Kamis (10/3).
Ketika Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah pada tahun 2010, Htin Kyaw berdiri di sampingnya di gerbang rumah Suu Kyi, merayakan pembebasan itu.
Suu Kyi harus menunjuk orang lain sebagai calon presiden, karena satu pasal dalam UU Myanmar yang disusun oleh junta militer yang berkuasa, tidak memperbolehkan seorang yang memiliki putra berkewarganegaraan asing menjadi presiden.
Suu Kyi pada hari Kamis (9/3) mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada para pendukungnya karena tidak menjadi presiden negara itu berikutnya.
Pernyataan itu disebarkan lewat media sesaat sebelum Parlemen memulai proses memilih presiden baru. Suu Kyi meminta maaf karena ‘tidak dapat memenuhi sepenuhnya keinginan rakyat’. Namun, sebagaimana dikutip dari voaindonesia.com, ia mengatakan akan berusaha keras sambil meminta dukungan seterusnya dari rakyat "untuk mencapai tujuan tersebut secara damai."
Partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), meraih jumlah besar kursi Parlemen dalam pemilihan bulan November.
Parlemen di Naypyidaw akan mulai proses memilih presiden dengan mula-mula memilih tiga wakil presiden, masing-masing dari Majelis Rendah, Majelis Tinggi dan militer. Setelah digodok, kedua Majelis akan memilih seorang dari yang tiga itu untuk menjadi presiden berikutnya.
Setelah pemilihan tahun lalu Suu Kyi mengatakan ia akan memimpin pemerintahan dan berada ‘di atas presiden’. Pembicaraan di belakang pintu tertutup antara dia dan militer beberapa pekan terakhir menimbulkan spekulasi kedua pihak mungkin sepakat untuk membekukan pasal Konstitusi yang mencegahnya menjadi presiden. Ternyata tidak demikian halnya. Pemerintah baru akan mulai bertugas tanggal 1 April.
Walau hanya sedikit yang diketahui bagaimana proses penunjukan Htin Kyaw, diyakini Suu Kyi mengharapkan kesetiaan mutlak Htin Kyaw dan akan bertindak sebagai 'wakil'nya yang sesungguhnya.
Penunjukan Htin Kyaw juga menggambarkan bahwa Suu Kyi menilai orang kepercayaannya itu memiliki perjalanan yang cukup panjang dalam perjuangan mereka melawan rezim yang berkuasa.
Dalam sebuah wawancara dengan AFP pada bulan Juli 2015, Htin Kyaw berbicara tentang pendakian curam Myanmar untuk keluar dari kemiskinan dan tahun-tahun dalam kekuasaan junta.
"Anda melihat bahwa kita melakukan banyak, yang berarti kita perlu banyak. Kami hanya melakukan hanya sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk bangsa," kata dia.
Parlemen Myanmar yang terdiri dari majelis tinggi dan majelis rendah, akan memilih siapa yang akan menjadi presiden Myanmar dalam beberapa hari mendatang. Kedua majelis itu oleh partai Suu Kyi.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...