Swedia Akan Hapus Izin Menari untuk Restoran dan Klub Malam
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah koalisi kanan-tengah Swedia ingin memangkas birokrasi dalam hal menari dengan menghapus persyaratan yang telah berlaku selama satu dekade untuk restoran, klub malam, dan tempat lain untuk mendapatkan izin sebelum mereka membiarkan pelanggan boleh bergoyang.
Proposal yang dibuat pada hari Kamis (12/1) berarti bahwa tempat itu tidak lagi membutuhkan izin untuk menyelenggarakan tarian. Sebaliknya, sebagai aturan umum, mereka hanya perlu mendaftar ke polisi, yang dapat dilakukan secara lisan dan tidak dikenakan biaya apapun.
Pengajuan izin dikenakan biaya minimal 700 kroner (setara satu juta rupiah) untuk pendirian. Seperti sekarang, pemilik dapat kehilangan minuman keras dan izin usaha mereka jika petugas polisi datang dan mengetahui bahwa tempat tersebut tidak memiliki izin untuk membiarkan pengunjung berdansa.
“Tidak masuk akal bagi negara untuk mengatur tarian rakyat,” kata Menteri Kehakiman, Gunnar Strömmer ,dalam pernyataan pemerintah. “Dengan menghapus persyaratan izin menari, kami juga mengurangi birokrasi dan biaya bagi pengusaha dan pihak lain yang menyelenggarakan tarian.”
Media Swedia menyambut baik langkah penghapusan izin menari, yang disebut usang dan moralistik. Pemerintah mengusulkan agar perubahan berlaku pada 1 Juli, meskipun membutuhkan persetujuan parlemen.
Pada tahun 2016, parlemen Swedia memilih dengan suara bulat untuk mencabut izin tersebut tetapi persyaratan tersebut masih ada dalam undang-undang dan ditegakkan. Penyiaran Swedia SVT mengatakan bahwa selama 20 tahun terakhir, anggota parlemen dari setiap partai kecuali Sosial Demokrat lebih suka menghapus izin tersebut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...