Arkeolog Norwegia Temuka Batu Prasasti Tertua Di Dunia
KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM - Para arkeolog di Norwegia pada hari Selasa (17/1) mengatakan telah menemukan runestone (semacam batu prasasti) yang mereka klaim sebagai yang tertua di dunia, dengan mengatakan bahwa prasasti tersebut berusia hingga 2.000 tahun dan berasal dari hari-hari awal sejarah penulisan rahasia yang penuh teka-teki.
Balok persegi datar dari batu pasir kecoklatan memiliki coretan ukiran, yang mungkin merupakan contoh paling awal dari kata-kata yang tercatat dalam tulisan di Skandinavia, kata Museum Sejarah Budaya di Oslo. Dikatakan itu adalah "di antara prasasti rahasia tertua yang pernah ditemukan" dan "runestone tertua yang dapat didata di dunia."
“Penemuan ini akan memberi kita banyak pengetahuan tentang penggunaan rune di awal Zaman Besi. Ini mungkin salah satu upaya pertama untuk menggunakan rune (tulisan) di Norwegia dan Skandinavia di atas batu,” kata Kristel Zilmer, seorang profesor di Universitas Oslo, di mana museum itu menjadi bagiannya, kepada The Associated Press.
Rune yang lebih tua telah ditemukan pada item lain, tetapi tidak pada batu. Penemuan rahasia paling awal ada pada sisir tulang yang ditemukan di Denmark. Zilmer berkata bahwa mungkin ujung pisau atau jarum digunakan untuk mengukir rune.
Runestone itu ditemukan pada musim gugur 2021 selama penggalian kuburan di dekat Tyrifjord, sebelah barat Oslo, di wilayah yang terkenal dengan beberapa penemuan arkeologis yang monumental. Barang-barang di lubang kremasi, tulang dan arang yang terbakar, menunjukkan bahwa rune kemungkinan besar ditulis antara tahun 1 dan 250 M.
“Kami membutuhkan waktu untuk menganalisis dan memberi tanggal pada batu rune itu,” katanya menjelaskan mengapa temuan itu pertama kali diumumkan pada hari Selasa (17/1).
Berukuran 31 sentimeter kali 32 sentimeter, batu itu memiliki beberapa jenis prasasti dan tidak semuanya masuk akal secara linguistik. Delapan rune di bagian depan batu bertuliskan "idiberug" - yang bisa menjadi nama perempuan, pria, atau keluarga.
Zilmer menyebut penemuan itu sebagai "hal paling sensasional yang pernah saya miliki, sebagai seorang akademisi."
Masih banyak penelitian yang harus dilakukan pada batu yang dijuluki batu Svingerud sesuai dengan situs tempat ditemukannya. “Tanpa diragukan lagi, kami akan mendapatkan pengetahuan berharga tentang sejarah awal penulisan rahasia,” kata Zilmer.
Runestone akan dipamerkan selama sebulan, mulai 21 Januari, di Museum Sejarah Budaya, yang memiliki koleksi artefak sejarah terbesar di Norwegia, dari Zaman Batu hingga zaman modern. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...