Syafii Maarif Ingin FPI Berubah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Forum Komunikasi Umat Beragama DKI Jakarta belakangan tengah mengintensifkan dialog dengan Front Pembela Islam (FPI). Ketua FKUB DKI, KH Ahmad Syafii Maarif mengatakan, masyarakat terkadang menaruh stigma negatif pada FPI akibat tindakan-tindakan konfrontatif yang dilakukan kelompok tersebut.
"FPI kami ajak dialog dan tiap hari, mereka makin dekat dengan kami. Kami undang lima orang, tapi yang datang 30 orang. Ini luar biasa," ujar Syafii kepada satuharapan.com di tengah dialog lintas agama bertajuk 'Guyub Rukun Membangun Masyarakat dalam Keberagaman' di Gereja Katolik Salib Suci, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (30/8).
Selama 2015, FKUB telah menggelar dialog resmi selama dua kali dengan FPI. Dalam dialog yang digelar, FKUB ingin FPI membuka pandangan terhadap kemajemukan Indonesia.
"Kami membahas bagaimana kita bersama-sama membangun kerukunan di Jakarta. Kalau ada konflik bagaimana kita bisa dialogkan. Saya kira FPI sudah menuju ke jalan yang benar, on the right track. Segala tindakan kami minta harus berlandaskan hukum," ujar Maarif.
Dialog bersama FPI masih akan dilakukan secara intensif. Pada 5 September mendatang, dialog akan digelar kembali. Dalam perjalanannya, Ahmad berharap satu hingga dua tahun ke depan FPI dapat berubah.
"Kalau persoalan mindset, hasilnya nggak bisa instan. Pendidikan itu 25 tahun satu generasi. Tapi saya berharap FPI harus berubah dalam satu hingga dua tahun ke depan. Dialog kayak kini mesti terus dikembangkan," ujar dia.
Selain mengintensifkan dialog dengan FPI, FKUB DKI juga tengah mengintensifkan dialog dengan berbagai elemen dari seluruh agama di Jakarta. Dialog dilakukan untuk meminimalisasi konflik agama yang terjadi di lingkup kota megapolitan ini.
"Mari kita sekarang bangun kembali sejarah yang membangun hubungan antaragama," kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...