Syiah Sampang Desak Presiden Pulangkan Pengungsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komunitas Muslim Syiah Sampang mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengeluarkan kebijakan memulangkan seluruh komunitas Syiah Sampang.
Dalam siaran pers resmi yang diterima satuharapan.com, hari Kamis (16/3), Komunitas Syiah Sampang juga mendesak agar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengambil langkah untuk menyelesaikan konflik Syiah-Sunni sampang dan merealisasikan janji yang pernah diucapkanya.
Dalam catatan kelompok tersebut, Lukman Hakim Saifuddin pada Agustus 2014 mendatangi Rusun Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Lukman Hakim, kala itu, mengatakan merasa optimistis pengungsi dapat pulang kembali ke kampung halaman, karena tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan.
“Saya pribadi bisa berkata saya optimis bisa menyelesaikan masalah ini, karena ada keinginan yang kuat dari pengungsi untuk pulang, saya justru sedih jika pengungsi pesimis untuk bisa pulang,” kata Lukman Hakim kala itu.
Lukman Hakim kala itu menjanjikan akan membuat road map terkait penyelesaian kasus Syiah Sampang. Namun saat ini, setelah kembali terpilih sebagai Menteri Agama komunitas tersebut menilai, pemerintahan Presiden Jokowi belum menunjukan perubahan signifikan terhadap masalah yang mereka hadapi.
Saat ini mereka beranggotakan 81 Kepala Keluarga, dan 335 jiwa, dan kondisi mereka di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, semakin tidak membaik.
Komunitas ini selama lima tahun merasa menjadi pengungsi di negeri sendiri, dan mereka belum melihat upaya yang serius dari pemerintah.
“Pergantian rezim Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi, tidak lantas menjadikan nasib kami lebih baik,” demikian menurut pernyataan resmi tersebut.
Komunitas Muslim Syiah sudah lama menjadi pengungsi, setelah pihak berwenang setempat mengusir paksa komunitas Muslim Syiah dari tempat penampungan sementara di sebuah gelanggang olah raga di Sampang, Madura, Jawa Timur pada 20 Juni 2013.
Pengusiran tersebut merupakan pengusiran yang kedua yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari setahun. Pada Agustus 2012, komunitas tersebut diusir tempat tinggal mereka di Kabupaten Sampang setelah sebuah kelompok massa anti-Syiah menyerang kampung halaman mereka.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...